"Udah gue duga!! Lo masih nggak kapok ya sama hukuman yang gue kasih?!"Tanpa menoleh, Tesha jelas tau itu siapa.
Lidah Tesha terasa kelu, begitu melihat sosok Veron menjulang dihadapannya.
Rasanya, Mengeluarkan satu kata saja sangat sulit, Tesha serasa mati kutu begitu tatapan tajam Veron menghunus nya lekat.
"V-veron.."Kalimat itu keluar dari bibirnya dengan susah payah.
"Abis gue, Abis dah!!"Batin Tesha meringis.
"G-gue bisa jelasin, Ini nggak kayak yang Lo liat, Ver!"Tesha gelagapan, Terlebih lagi melihat Eziel yang nampak santai saja disaat Tesha merasa, Nyawa nya di pertaruhkan, Memang dua karakter biadab.
"Gue nggak butuh penjelasan Lo!! Lo kira gue buta?!"
Tesha meringis mendengar nada tak bersahabat itu, Disaat seperti ini, Ia berharap seseorang menyeretnya pergi dari situasi mengerikan ini.
"Ada perlu apa?"Eziel bersuara, Kalimat yang Tesha rasa tidak dapat membantu nya.
"Gue nggak ada perlu sama Lo, Gue ada perlu sama istri gue!!"Tesha merasa tubuhnya diseret menjauh dari Eziel. Lagi, Veron menyeretnya tanpa aba-aba, Apa pria itu memang hobi menyeret orang?
Menoleh ke arah Eziel, Tesha mendengus melihat tak ada tanda-tanda Eziel akan membantunya. "Bangsat."Umpat perempuan itu, Menahan kesal.
_____________
"Lo beneran tuli ya?! Gue bilang jauhin Eziel! Bukan malah deketin Eziel! Lo paham nggak sih?! Pratesha Maxwell?!"Veron, Menyeret Tesha kembali ke kamar.
"Awh!! Kasar banget sih."Tesha mendelik sinis begitu tubuhnya dilempar ke ranjang empuk Veron.
"Lo pikir omongan gue selama ini main-main, Hah?!"
"Masih nggak kapok juga sama kejadian sebelumnya?! Hebat banget ya!!"Tesha meringis mendengar nya.
"Ini terakhir kalinya ya ajg, Nggak lagi-lagi gue deket sama Eziel!"Batin Tesha nelangsa.
"Gue cuma nggak sengaja jalan bareng Eziel kok!!"Tesha menyuarakan pembelaan nya.
"Alasan!! Gue liat semuanya, Lo yang ngajak Eziel!!"Bantah Veron.
Tesha memasang wajah malas, Semuanya terasa percuma, Mau dijelaskan sampai mulut nya berbusa pun, Veron pasti tidak akan percaya.
"E-EH!! MAU NGAPAIN?"Panik Tesha begitu melihat Veron malah membuka bajunya sendiri.
"Duh, Udah nggak bener nih."Batin Tesha.
Kabur. Hanya itu yang Tesha pikirkan.
"Mau kemana Lo?!"Veron menarik tangan Tesha yang hendak berlari.
"A-apaan sih Ver? Lepas! Ngeri gue liat Lo."
"Bacot!"Tanpa memperdulikan Tesha, Veron kembali menarik tubuh Tesha ke ranjang lalu menindihnya.
"Berat anjir!! Minggir!!"Tesha kelabakan, Bingung harus merespon bagaimana.
"Veron!! Udah gila ya Lo?!"Mendapati Veron tak mendengar nya, Tesha bertambah panik.
Tanpa memperdulikan Tesha, Veron malah menarik baju perempuan itu, Hendak membuka nya.
"A-apa-apaan?! Mau ngapain sih!! Jangan lah!! Jahat Lo!!"Rengek perempuan itu sembari berusaha melepaskan diri.
"Apa gue keliatan peduli?"Veron hanya menatap datar Tesha.
"Ver, Jangan Ver. Masih perawan gue mah!!"Rengek Tesha.
"Mata Lo perawan, Orang udah gue ewe."
"EH?! A-PHMHH!!"
_______________
"Hah.."Bulir keringat membasahi pelipis Tesha, Netra nya mengedar, Mengamati ruangan.
"Kok dikamar gue?"Ekspresi bingung begitu kentara diwajah Tesha.
"Bukan nya gue di kamar Veron? Mana di Wleowleo paksa lagi!!"Tesha malu sendiri mengingatnya.
Pandangan Tesha terarah pada jam di atas nakas. "Jam 17.00?"
"Anjir, Gue ketiduran?!"
"Jadi tadi mimpi?"Monolognya.
"Syukur dah, Masih perawan dong gue."Perasaan lega menghampiri Tesha.
"Ngeri banget sumpah, Jauh-jauh deh gue dari Eziel!"Perempuan itu bergidik ngeri.
Cklek.
"Siapa sih? Kalau masuk itu ketuk pintu dulu, Main buka aj-"Ucapan Tesha terhenti begitu menyadari, Pintu kamar mandi yang terbuka, Bukan pintu kamarnya.
"Siapa yang mandi dikamar gue?"
"Uhuk!! Veron?!"Tesha tak mampu menahan jeritan nya, Kenapa Veron bisa nyasar ke kamarnya oke ralat, Maksud nya kamar tamu yang disediakan untuknya.
"Anjir, Kok bisa di Veron nyasar kesini? Jadi ini mimpi apa bukan?!"Batin Tesha.
Veron hanya melirik sekilas Tesha. "Veron, Ngapain disini?"Tesha bertanya kaku.
"Lo nggak liat? Gue abis mandi."Ketus pria itu.
Tesha memutar bola matanya malas. "Apa nggak bisa biasa aja ngomongnya?"Batin Tesha kesal.
"O-oh.."Nyatanya, Hanya itu yang keluar dari bibir Tesha.
"Buruan mandi."Tesha melirik Veron aneh.
"Eh? Kenapa? Bersih kok, Belum lama gue mandi."Tesha menyahut heran.
"Mandi wajib."
"APA?!"Jadi, Sebenarnya Tesha ini mimpi atau beneran?
_______________
Padahal bukan adegan wleowleo secara detail ya, tapi gue malu aja gitu ngetik nya, Author mode alim.
Spam next disini 👉
Gimana part ini? Siap buat part selanjutnya?
Next cepat?300 komen.
Don't forget, Vote, Follow n coment, Thanks for reading!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Became Wife Of Male Lead
Teen Fiction[Follow Sebelum membaca agar tidak ketinggalan Info mengenai Book ini] Zoya benar benar beruntung di beri kehidupan kedua oleh tuhan. meski hidup di dunia novel yang terakhir kali di baca nya sekaligus menjadi novel yang paling di benci nya. tapi ke...