8. Bunda itu?

2.2K 276 25
                                    

Tiada yang meminta seperti ini

Tapi menurutku Tuhan itu baik

Merangkai cerita ku sehebat ini 

- Usik, Feby Putri -

*******

Sebelum baca part ini, aku mau ingetin untuk selalu vote cerita ini disetiap partnya dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya di setiap paragraf. Supaya aku bisa lebih semangat lagi untuk update ke part selanjutnya!!!

Kalian juga bisa follow wattpad aku dan juga meramaikan Tiktok aku yaitu (rumahsinggah_ dan haniioktav24) lalu Instagram aku yaitu (hanii.oktav dan wattpad_haniioktav24). Selamat membaca kesayangan aku. 

*******

Di sebuah gang yang diapit jajaran bangunan ruko kusam di Jakarta, tembok–tembok kusam berpadu furniture dan peralatan-peralatan lawas membuat kedai angkringan begitu terasa atmosfer klasiknya. Tidak jauh berbeda seperti tempat angkringan yang biasanya anak muda jumpai, terdapat gerobak angkringan, meja yang tersusun rapih, tikar sebagai alas tempat duduk lesehan dan di gerobak terdapat spanduk bertuliskan 'Angkringan Arumdalu'.

Malam ini Natta bersama dengan Azel memilih tempat makan malam di angkringan yang biasanya mereka kunjungi. Salah satu tempat favorite yang mereka kunjungi selama 1 tahun belakangan ini mereka kunjungi.

"Mau cobain ini nggak?" tanya Natta saat dia ingin memakan tempe mendoan.

"Mau."

Natta menyuapi Azel.

"Mau pake sambel kacangnya," ucap Azel saat Natta ingin menyuapi dia kembali.

Natta menuruti kemauan Azel, benar-benar Natta menjaga gadis itu dengan baik. Natta dengan sabar menunggu hingga suapan terakhir tempe mendoan dari gadis itu. 

Tempat yang tidak sengaja mereka temukan di tengah gang sepit tetapi sangat nyaman untuk mereka berdua berbincang-bincang panjang dan menghabiskan waktu bersama. Menurut keduanya ini merupakan bahagia yang paling sederhana.

"Gimana kemarin? Senang nggak main kerumah gua?" tanya Natta. Setelah dia berhasil menghabiskan dua bungkus nasi kucing, dua bungkus ayam rica-rica, dua gorengan tahu isi dan satu es teh manis. 

"Senang banget. Aku nggak nyangka bakalan diterima baik sama keluarga kamu. Kapan-kapan ajak aku lagi ya ke rumah kamu, Nat," jawab Azel antusias saat mengingat kejadian dirumah Natta.

"Bunda gimana, cantik banget kan?" ujar Natta.

"Sumpah! Bunda cantik banget persis kayak kamu. Cantiknya luar dalam," ungkap Azel.

Natta tersenyum saat Azel mempertegas ucapannya yang mengungkapkan bahwa dirinya cantik. "Nggak heran sih. Banyak yang bilang gua mirip sama Bunda."

"Abang sama adik-adik kamu juga seru banget. Mas Rey ternyata nggak seseram yang kamu ceritain ke aku, kalau Bang Jo seperti yang kamu bilang dia santuy dan seru banget di ajak bercanda." Natta memperhatikan Azel yang terlihat sangat antusias saat menceritakan kejadian saat dia berada dirumahnya. Azel ini terlihat sangat senang sekali, bahkan saat Natta mengantar Azel pulang, gadis itu sudah memintanya untuk di ajak kembali kerumah jika ada kesempatan lagi. Nattapun dengan senang hati mengiyakan kemauan gadis itu. "Hairis si yang paling mood banget, dia bikin suasana rumah jadi ramai, si kembar juga berasa jadi bestie aku Nat, mereka udah ngajakin aku ngopi."

Natta tersenyum mendengar itu, dia senang bahwa Azel bisa diterima baik oleh keluarganya dan Azelpun sangat senang.

"Terus lo iyain?"

Alnattan dan Ceritanya | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang