Sebelum baca part ini, aku mau ingetin untuk selalu vote cerita ini disetiap partnya dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya di setiap paragraf. Supaya aku bisa lebih semangat lagi untuk update ke part selanjutnya!!!
Kalian juga bisa follow wattpad aku dan juga meramaikan Tiktok aku yaitu (rumahsinggah_ dan haniioktav24) lalu Instagram aku yaitu (hanii.oktav dan wattpad_haniioktav24). Selamat membaca kesayangan aku.
*******
"Semua sudah dibeli sesuai catatan kan?" Mas Rey meyakinkan Natta setelah memasukkan bahan-bahan yang akan mereka bawa untuk acara bakaran malam nanti ke dalam bagasi mobil.
"Aman, semua sesuai yang disuruh beli kok." Natta memasuki satu kantong plastik besar terakhir ke dalam bagasi.
Sesuai kesepakatan malam itu, mereka akan merayakan pergantian malam tahun baru di pantai bersama. Tadi Mas Rey dan Natta sudah berbelanja bahan-bahan makanan dan minuman di minimarket lalu yang lainnya menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa.
Di dalam mobil Natta hanya terdiam, sesekali melihat ke arah jalanan bahwa dia baru saja menyadari hidupnya sudah cukup lama besar di Jakarta. Bangunan-bangunan tinggi nan bagus di pandang sangat terlihat kokoh dan gagah berdiri di hapit berbagai bangunan yang tidak kalah besar dan tingginya. Jalanan yang mereka lewati sekarang sudah jauh lebih tertib dan bagus, seolah pemerintah menjalankan tugas dan pembangunan dengan baik. Seperti yang kita ketahui Jakarta adalah bangunan fisik, sebuah realita mantan Ibu Kota yang menjadi pusat perhatian dunia. Jakarta menjadi tumpuan berbagai kemajuan yang terlihat secara fisik, bukanlah sesuatu yang cuma bisa di imajinasikan, di narasikan sebagai sebuah kota penuh kemajuan ditengah begitu banyak kelemahannnya.
Setelah Natta sedikit mengagumi kota kelahirannya ini, dia kembali fokus terhadap ponselnya. Memberi kabar kepada sang pujaan hati, bahwa malam ini kemungkinan dia akan sibuk bersama keluarganya. Dia juga meminta maaf bahwa tidak bisa merayakan malam tahun bersama, padahal dia juga sangat ingin bersama dengan Azel. Namun, baginya keluarga akan tetap menjadi nomer satu di hidup ini.
Melihat Natta sibuk dengan ponselnya, membuat Mas Rey membuka obrolan mereka di dalam mobil. Dia lirik terlebih dahulu wajah sang adik yang berada di sampingnya. Meyakinkan diri untuk berani memulai obrolan yang mungkin akan sedikit sensitif untuk keduanya.
"Nat, kalau Mas minta buat baikan sama Hairis, kamu mau nggak?" Mas Rey bertanya dengan suara pelan, namun masih terdengar di telinga Natta.
"Gua nggak pernah marahan sama dia." Natta menjawab ucapannya Mas Rey, memang benar adanya Natta tidak pernah merasa bermusuhan dengan Hairis.
"Maksud Mas, kalau kamu mau marah sama dia, marah aja. Keluarin semua rasa sakit yang kamu pendam selama ini. Siapa tau setelah itu Hairis menyadari bahwa semua terjadi bukan salah siapapun." Mas Rey berucap tanpa melihat wajah Natta, siapa sangka bahwa diam-diam Mas Rey menguatkan pegangannya kepada setiran mobil. Dia takut, ucapannya bisa saja menyinggung perasaan sang adik.
Sementara di tempatnya Natta duduk, Natta membisu. Dia tidak tahu harus menjawabnya bagaimana, tidak terlintas di kepalanya bahwa Mas Rey akan membahas permasalahannya ini. Natta memainkan jari-jemarinya di paha, seakan tujuan matanya terfokus pada jemarinya itu.
Mas Rey melihat ke arah adiknya, anak ini enggan untuk memberikan jawabannya, lalu dia kembali bertanya, "Kenapa kamu selalu minta maaf yang jelas-jelas bukan salah kamu?", meskipun rawut wajah Natta sedikit tenang, Mas Rey tahu bahwa perubahan di wajah itu sedikit meredam amarahnya. Melihat itu, Mas Rey melanjutkan ucapanya dalam hati, Anak ini sudah sejauh mana lagi untuk bersikap dewasa?
"Gua cuma mau biar masalahnya cepat selesai aja, jadi cukup minta maaf masalah bisa selesai dengan mudah. Gua juga nggak mau kelihatan kayak orang yang kerjaannya ngeluh terus, Mas." Natta berbicara seperti meminta maaf adalah hal yang biasa dia ucapkan walaupun dia tidak melakukan kesalahan. Dia sengaja menutupi kembali lebam pada jiwanya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/307610857-288-k198476.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alnattan dan Ceritanya | Na Jaemin
Novela JuvenilSaat kita lahir ada banyak sekali cerita di Bumi, salah satunya tentang hadirku. Tentang betapa Tuhan menciptakanku dengan begitu layak. Perihal Bumi itu perihal jiwa, salah satunya aku. Tentang hadirku membawa kebahagian dan juga membawa cerita sed...