Saat ini chika sudah berada di sekolah christy. Entahlah tidak ada angin ataupun hujan tiba-tiba ia ingin menjemput christy. Ya tidak sepenuh nya juga sih, karna sang mami juga sedang tidak bisa jemput, makanya ia menawarkan diri untuk menjemput adiknya itu.
"Masih jam segini? Gua kecepetan atau bel nya yang kelamaan sih?" Gumam chika seraya melihat jam tangan.
"Apa gue ke kantin dulu aja ya? Masih ada setengah jam lagi buat nunggu. Okelah gue ke kantin aja." Putus chika.
Akhirnya ia melangkahkan kaki nya menuju ke kantin, disepanjang perjalanan ia melihat piala dan juga foto foto dari anak yang berprestasi. Disana juga terpajang foto christy sebagai juara umum, ia bisa melihat beberapa foto, piala dan juga piagam yang bertuliskan nama "angelina christy" adiknya itu benar benar genius. Pikirnya.
"Bu, soto nya satu ya." Pesan chika.
"Oh iya neng, ditunggu ya." Chika mengangguk, tersenyum.
"Udah lama banget ternyata, gue lulus dari sini. Sekita 2 sampe 3 tahun yang lalu. Gimana kak vito ya, diakan 2 tingkat diatas gue." Gumam chika menyapu penglihatannya pada sekolah lamanya ini.
"Chika?" Panggil seseorang.
Chika menoleh dan betapa terkejutnya ia bertemu dengan mantan nya,
"Aran?" Gumam chika."Hai, kamu apa kabar?" Tanpa persetujuan dari chika, aran duduk tanpa izin.
Chika mengangguk, "baik." Jawab chika
Keduanya sama sama terdiam, membiarkan kepalanya dipenuhi oleh pengalaman pengalaman yang sudah pernah mereka rajut.
"Kamu ngapain disini chika?" Tanya aran berusaha membuka obrolan.
"Nunggu christy." Jawab chika singkat.
Aran menghela nafasnya, "chik, aku minta maaf. Maaf udah pernah nyakitin kamu dulu." Ucap aran, ia berharap chika mau memaafkannya dan kembali seperti dulu.
"Udahlah ran, yang dulu dulu gausah dibahas. Udah lewat juga." Ucap chika santai.
"Kamu masih sendiri chik?" Tanya aran.
"Masih sama kak vito." Jawab chika
"Oh, masih ya? Kalau aku berjuang buat kamu, apa kamu bakal ngasih kesempatan kedua?." Tanya aran.
Chika menggeleng, "sorry, yang dulu dulu lo kemana? Ngilang gitu aja. Lagian gue udah punya cowo, jadi tolong jangan berharap apapun lagi. Bukannya lo sendiri yang bilang begitu ke gue?." Sarkas chika. Aran terdiam.
"Neng, ini sotonya." Panggil ibu kantin.
"Ini bu uangnya, terimakasih." Setelahnya chika mencari tempat duduk yang nyaman untuk ia tempati.
"Enak juga ya soto ya. Tapi kayaknya kurang sambel deh." Gumam chika, sambil menuangkan beberapa sendok sambel ke dalam soto.
Drttt drttt
Hp nya bergetar tanda ada panggilan masuk, ternyata vito lah yang menelponnya melalui vc, ia segera mengangkat panggilan itu.
"Kenapa kak?" Tanya chika, ia letakkan hp nya didepan diri nya dan mulai memakan lagi sotonya.
"Kamu dimana?" Tanya vito
"Di sekolah christy." Jawab chika.
"Sendirian? Kok gabilang sih, kan bisa aku anterin." Vito cemberut.
"Hahaha apasih kak, gausah begitu mukanya aneh banget hahaha." Tawa chika.
"Menyebalkan" ucap vito
"Aku juga mendadak, mami ga bisa jemput jadi aku yang jemput christy. Kamu lagi dimana? Kok didalem mobil?" Tanya chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pegang Tanganku [CH²]
Random"aku sayang ka chikaaa." "aku membencimu Christy." Christy sangat menyayangi kakaknya itu, bahkan ia lebih menyayangi chika dibanding diri nya sendiri. Sikap posesif dan cerewetnya christy adalah bentuk rasa sayang Christy pada chika. Sayangnya, ju...