Lusa sudah datang, dan disinilah vikuy's fam berada. Mereka tengah berada di perjalanan menuju rumah christy. Chika yang sedari tadi antusias tampak tidak bisa diam, berkali-kali ia menanyakan hal yang sama di sepanjang perjalanan.
"Ini masih lama ya sampai nya?"
"Ini masih lama?"
"Masih jauh ya?"
Dan lain-lain sebagainya.
"Kamu bisa diem gak kak? Puter balik nih lama lama kalo kamu berisik terus." Ucap aya menyumpal mulut chika dengan kue bolu. Vito dan pucho tertawa melihat wajah kesal chika.
"Ish mami, jahat." Ucap chika kesal.
"Sebentar lagi sampai sayang, udah deket kok ini. Itu di depan udah sampai sabar ya." Ucap vito yang tengah menyetir, kelakuan bumil ini benar benar membuat mereka bertiga pusing kepayang menghadapinya.
"Oke kak vito, muach." Ucap chika memajukan badannya lalu mencium pipi vito yang tengah menyetir.
"Bisa-bisanya." Gumam vito.
Disisi lain chandra sudah terlebih dahulu datang mengunjungi christy. Dengan kembali membawa seikat bunga matahari yang kerap sekali dirinya kirim untuk gadis kesayangan itu. Angelina christy.
"Aku dateng lagi kesini untuk jenguk kamu njel, ga kerasa ya udah 8 tahun kamu pulang kembali ke penciptamu. Aku masih disini njel, dengan rasa yang sama dan dengan rasa rindu yang sama. Kangen njel, kangen banget. Tapi aku bisa apa?" Tanya chandra, menatap nisan dihadapannya.
"Sampai saat ini aku belum nemuin perempuan yang cocok di hati aku selain kamu njel, aku butuh waktu. Tapi kamu gaperlu khawatir, karna seperti kata mu 8 tahun lalu bahwa aku juga berhak bahagia dan menemukan rumah ku sendiri. Aku akan berusaha buat nyari rumah itu njel, walaupun mungkin rumah itu gak sehangat peluk hangatmu, aku akan tetep cari. Kamu gaperlu khawatir, karna kalau kamu disana sudah bahagia kenapa aku enggak kan? Aku juga akan nyari kebahagiaan ku sendiri. Doain aku terus ya njel, terimakasih untuk semua. Terimakasih karna kamu pernah ada." Ucap chandra mengusap batu nisan bertuliskan "ANGELINA CHRISTY."
"Itu bukan nya chandra ya?" Tanya chika, ia duduk dikursi roda karna tidak kuat untuk berjalan jauh.
"Loh iya, itu chandra. Anak itu emang rajin kak, jengukin christy." Ucap aya.
"Yaudah yuk, kita samperin." Ucap vito seraya mendorong kursi roda chika.
"Chandra..." panggil aya.
Chandra menoleh dan melihat ada keluarga dari gadis kesayangannya itu. Ia segera berdiri, dan menyalami mereka semua.
"Apa kabar om, tante?" Tanya chandra.
"Alhamdulillah baik chandra, keluarga mu bagaimana? Semua baik?" Tanya pucho dan aya.
Chandra mengangguk,
"Baik kok om." Jawab chandra.Chandra seperti melihat ke kanan kiri,
Seperti sedang mencari sesuatu.
"Si tuyul ga ikut?" Tanya chandra."Tuyul?" Beo chika.
"James, james gaikut?" Tanya chandra.
Selanjutnya chika melayangkan pukulan pada tubuh chandra, karna chandra menyebut anaknya dengan sebutan "tuyul".
"Kurang ajar." Ucap chika memukul chandra.
"Aduh, sakit kak." Ucap chandra mengaduh kesakitan.
"Bodo amat, nyebelin banget sih."
Kesal chika.Chandra dan vito terkekeh karna membuat chika kesal.
"Tumben pake kursi roda." Ucap chandra.
"Iyaa, tuh disuruh kak vito." Jawab chika, chandra menatap vito.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pegang Tanganku [CH²]
Random"aku sayang ka chikaaa." "aku membencimu Christy." Christy sangat menyayangi kakaknya itu, bahkan ia lebih menyayangi chika dibanding diri nya sendiri. Sikap posesif dan cerewetnya christy adalah bentuk rasa sayang Christy pada chika. Sayangnya, ju...