Ending Hari Ulang Tahun (Sucik)

43 18 4
                                    

"Jaga diri Papa." Pelukan hangat dari putra satu-satunya.

"Iya sayang." Lelaki itu mengacak-acak rambut anak kecil tersebut.

Lalu beralih ke istrinya. Wanita itu memeluknya hangat, bahkan mendaratkan sebuah kecupan singkat di bibirnya.

"Setelah hari ulang tahunmu, aku ada kado untukmu," bisiknya pelan. Hingga napas Putu terasa hangat di leher pria itu, memang benar mereka sedekat itu. Tak ada jarak.

Lelaki itu hanya mengangguk tersenyum. Lalu bergegas pergi meninggalkan keluarga karena mencari nafkah. Apalagi seorang tim humas.

Saat hari ulang tahunnya, Abi selalu mendengar bunyi ponselnya di lokasi syuting. Membuat lelaki itu pergi ke apartemen, khawatir. Sampai disana memang benar, ada panggilan tak terjawab dari istrinya hingga 17 kali.

Putu mengatakan kalau putra kecilnya, kecelakaan. Kabar itu membuat Abi bergegas pergi ke kota Denpasar, pulang. Langsung saja dirinya melangkah ke rumah sakit dan bertanya pasien atas nama putranya.

Dirinya dikejutkan saat melihat jasad istrinya. Padahal baru saja dia mendengar suara istrinya di telepon. Kedua matanya sayu, lelah. Beralih menatap putranya yang penuh luka. Kata dokter, hanya Dubai yang selamat.

Sementara Putu dan calon bayinya meninggal karena insiden kecelakaan tadi, sedangkan catatan panggilan di teleponnya sama sekali tak ada, bersih.

"Apa ini? Hadiah ulang tahunku?" kedua kaki lelaki itu melemas, hatinya terpukul.

TAMAT

✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~

Bionarasi Penulis

Sucik Susanti, lahir di Kabupaten Jember, Kecamatan Sukowono, Desa Sukorejo. Mengenyam pendidikan di bangku SMA kelas 12, tepatnya di SMAN PLUS SUKOWONO. Dirinya lahir di keluarga sederhana dan memiliki hobi menulis sejak kelas 10. Ia kembangkan hingga terjun di dunia literasi sampai saat ini. Ia menyukai tantangan dan hal baru.

Event DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang