Langit Seperti Apa? (Ro)

30 9 1
                                    

Warna biru merupakan warna favoritku. Tetapi itu bukan alasan mengapa aku betah memandangi langit. Awan yang berjalan dari ujung sana kemudian tak disangka beberapa saat kemudian sudah berada di atas kepalaku.

Dari koridor lantai dua depan kelasku, aku masih memandangi penampakkan itu. Rasanya senang ketika memandangi langit dengan perubahan nuansanya karena awan yang terus merubah bentuk seiring angin yang menarik mereka.

Aku jadi kepikiran, langit seperti apa yang sedang ada di atas kepala dia saat ini. Mungkinkah aku dan dia sedang menyaksikan langit yang sama? Menyaksikan awan yang sama? Dan mungkin di waktu yang sama? Aku harap begitu. Karena dengan memandangi langit, aku merasa yakin masih ada hal yang sama yang bisa aku saksikan dari kehidupan dia yang kini sudah jauh dariku.

Kata jauh menjadi kunci keterkejutanku saat ini ketika mataku justru menyorot sosok yang terlihat seperti dia sedang memasuki pintu gerbang sekolah yang tepat berada di depan pandanganku. Dan yang membuatku semakin terkejut adalah tatapan matanya yang juga menyalang padaku.

Benarkah itu dia? Tetapi bagaiamana bisa?

Tanpa membuang waktu, aku berlari untuk mendatanginya. Tidak peduli seberapa jauh posisiku saat ini dengannya. Dan seberapa banyak koridor yang harus aku lewati. Aku tidak peduli.

Aku hanya takut dia akan menghilang lagi setelah memberikan serangan jantung padaku.
Ini bukan kejutan untuk membuatku kembali terluka, ‘kan?

TAMAT

✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~

Bionarasi Penulis

Hanya nama Ro yang bisa aku kenalkan saat ini. Aku tidak berubah sejak aku terus menantinya sembilan tahun yang lalu. Tetapi kini sudah berbeda. Aku yakin kamu juga begitu. Semoga kamu berhasil dalam impianmu.

Event DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang