Doppelganger (Rifki)

17 7 2
                                    

Liana akhirnya berhenti karena kahabisan tenaga, mencoba menerima takdirnya beberapa saat yang akan datang. Liana memberanikan diri, berbalik dan berteriak, “Siapa kau! Kenapa kau terus mengikutiku!?”

“Maafkan aku karena mengikutimu dari belakang, sebenarnya aku juga takut berjalan sendirian di tengah hutan dan malam seperti ini, aku berusaha untuk memanggilmu, tapi kau malah lari ketakutan,” jelas sosok tersebut yang ternyata adalah gadis seumuran Liana. Lebih jelasnya adalah salah satu tetangga Liana di desa.

Dengan penjelasan sederhana itu berhasil membuat Liana agak tenang dan mencoba menawarkan untuk jalan pulang bersama.

Liana berbalik dan berjalan pelan menunggu gadis tesebut berjalan sejajar di sampingnya, tapi ketika beberapa saat suasana tiba-tiba sunyi. Suara langkah kaki dari gadis itupun tidak terdengar, Liana berbalik untuk memastikan dan tidak menemukan siapapun di belakangnya.

Dan saat Liana kembali berbalik ke arah depan, dia melihat seorang gadis muda dengan wajah mirip dengan dirinya sedang berlumuran darah. Pisau di tangan kanan gadis itu dan di tangan kirinya sepuntung kepala perempuan yang baru saja Liana berbincang dengannya. Liana terdiam ketakutan sedangkan gadis di depannya menyeringai sambil menjilati darah dari pisaunya.

“Tidak mungkin … aku masih belu-“ Kepala Liana terlepas dari tubuhnya seketika.

“Satu lagi telah mati,” ucap gadis itu meninggalkan mayat Liana.

TAMAT

✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~✽✾~

Bionarasi Penulis

Nama saya Muh. Rifki Hardiansyah, lahir dengan tanggal yang terbilang unik yaitu tanggal 9 bulan 9 tahun 1999, selalu menulis cerita percintaan yang berakhir menjadi cerita Fantasy akibat terlalu sering menonton dan membaca cerita Fantasy.

Event DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang