Haii! Annyeong Yorobun..
-
-
-
-
"haahh?!" reaksi lambat yang diberikan oleh Seokjin.
"Apa-apaan itu hyung, mengapa reaksimu hanya begitu?. Cepatlah ke rumah sakit pusat hyung dan bawa yang lainnya juga. Aku mendapat firasat yang buruk tentang ini."
"Hei, Yoongi-a.. tenanglah seharusnya hyung yang bertanya, apa-apaan sikapmu itu sejak kapan kau jadi perhatian dengan anak itu?" tanya Seokjin dengan sedikit keras.
"Aku tak tahu perasaan apa ini hyung. Mungkin karena aku telah perlahan membuka hatiku untuk menerimanya menjadi ssaeng?" ragu Yoongi.
"aishh Jinjja! Ya sudah nanti kau kirim pesan saja dimana kamar Jungkook dirawat."
"ne, hyung. Baik aku tutup dulu ya hyung, kalian cepatlah kemari.."
"hmm, Ne"
Akhirnya telepon tersebut ditutup terlebih dulu oleh Seokjin, Yoongi yang diseberang hanya menghela nafas dan memohon semoga mereka semua mengikhlaskan apa yang dulu terjadi dan membuka hati untuk Jungkook.
Kini mobil yang dikendarai oleh Kim Yoongi telah terparkir rapi di tempat parkir rumah sakit, dan sang empu sedang terburu-buru masuk ke dalam RS tersebut. Dan sesampainya didepan resepsionis ia pun bertanya kepada seorang yeoja yang bertugas disana.
"Permisi sus, tadi sekitar jam setengah enam ada seseorang yang dibawa kesini bukan?"
"Iya, tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya sang suster ramah
"Dimana dia sekarang sus?"
"Dia berada di ruang operasi, tuan. Dari sini lurus lalu belok kiri dan naik ke lantai 4, dan tuan bisa melihat ruang operasi disana."
"Baiklah terima kasih sus" ucap Yoongi yang akan berlalu pergi tetapi sebelum itu sang Suster menginterupsi kegiatannya.
"Sebentar tuan, jika anda kenal dengan pasien tersebut sebaiknya anda mengisi data terlebih dulu tentang pasien." Ucap sang suster sambil menyodorkan kertas identitas kepada Yoongi.
Tak butuh waktu lama untuk Yoongi mengisi, setelah selesai ia pun pergi ke ruang operasi yang diarahkan oleh sang suster tadi. Ketika sampai, ia melihat ruang operasi dengan lampu merah yang menandakan bahwa operasi sedang berjalan.
Lalu ia pun mendudukan dirinya ke bangku yang ada di luar ruang operasi. Entah ada apa tetapi perasaan Yoongi campur aduk sekarang.
Sedikit gelisah mengenai keadaan Jungkook, pasalnya ia kerap melihat sang empu mimisan ketika sedang bekerja didapur untuk memasak makanan dan terkadang juga Jungkook terlihat sangat pucat seperti orang yang tak punya darah dalam tubuhnya.
Dulu Yoongi pertama kali melihat Jungkook mimisan adalah saat berpapasan dengannya itu, tetapi belakangan ini sepertinya lebih sering, dan Jungkook menanganinya dengan sembunyi-sembunyi seakan-akan itu adalah rahasianya.
"Ah, apa ada yang disembunyikan Jungkook ya?" tanyanya lirih.
Sesaat kemudian Yoongi membuka ponselnya untuk memberitahu hyungnya bahwa Jungkook sedang diruang operasi. Dan setelah selesai mengirim pesan, Yoongi menerima panggilan yang ia simpan dengan nama Polisi.
"Ah, polisi yang tadi.." lalu diangkatnya ponsel tersebut.
"Selamat malam, dengan tuan Kim Yoongi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
LATE.. [END]
Teen FictionSayangi seseorang yang berada didekatmu, sebelum mereka meninggalkan dirimu dan pergi untuk selamanya. Kamu membencinya, namun dirimu menyadari sesuatu bahwa tak bisa hidup tanpanya dan kau menyesali itu semua pada sisa-sisa waktu terakhir hidupnya...