Chapter 14

287 17 0
                                    

Haii! Annyeong Yorobun..

-

-

-

-

Ketidaktahuan membuat penyesalan. Sepertinya itu adalah kata yang cukup relate dengan keadaan sekarang ini.

Semua orang dilanda penyesalan terkait perlakuan buruk terhadap seorang yang mungkin saja memilih untuk menyerah dalam kehidupan ini, dan pergi ke tempat yang lebih baik.

Dimana tak ada seorangpun yang tidak menyayanginya, yaitu tempat orangtuanya berada. Memang benar, sekarang seorang namja manis bergigi kelinci itu sedang mengunjungi orangtuanya.

Dia melihat sebuah rumah yang cukup mirip dengan rumah tinggal nya dulu di sebuah padang rumput dekat dengan pegunungan yang sangat indah. Ia tak melihat rumah lain selain itu, tanpa sadar kakinya melangkah maju menuju ke rumah itu.

Terlihat bahwa seorang ahjumma disana melambaikan tangan menghadapnya, dan Jungkook pun membalas lambaian tersebut dan mulai berlari setelah tahu siapa mereka. Ya, mereka adalah orang tua Jungkook.

"Kookie sayang, selamat datang nak" ucap sang eomma dengan merentangkan tangan untuk menyambut sang anak.

Entah apa tetapi lidah Jungkook kelu, tak bisa menjawab pertanyaan itu. Yang Jungkook inginkan sekarang adalah pelukan dari kedua orang tuanya yang sudah lama ia dambakan.

Dan sadar atau tidak Jungkook menangis diperlukan kedua orang tuanya itu. Sambil terisak, suara Jungkook terdengar walau terbata-bata.

"E-eomma.. A-appa.. hiks hiks.."

"Nak.. bagaimana keadaanmu disana.. dan juga dengan hyungdeulmu.. semuanya baik-baik saja kan?" tanya sang Eomma dengan lembut kepada Jungkook.

"E-eomma.. m-maaf Kookie tak b-bisa menjadi namja yang kuat s-sseperti yang Eomma inginkan.. hiks.. Kookie ingin bersama k-kalian saja d-disini..hiks"

"Sssttth.. Anak Eomma ini bicara apa sudah-sudah.. Eomma dan Appa disini tahu dengan semua yang terjadi, dan pastinya tidak semua seperti yang Kookie bayangkan.. Apa Kookie tidak mau melihat apa yang Eomma dan Appa lihat hmm?" tanya sang Eomma

"hiks.. memangnya apa Eomma?"

Sang Eomma dan Appa Jungkook bertatapan dan mengangguk kemudian beralih untuk menatap anaknya.

"Nak, pulanglah dulu.. belum waktunya kamu berada disini.." ucap Appa Jeon lembut sambil membelai surai Jungkook.

"Ikutilah cahaya itu dan kamu bisa pulang" imbuhnya.

"T-tapi A-aappaa Kookie.." Ucapnya sambil memelas tetapi sang Appa menggelengkan kepala yang berarti tidak boleh menolak, setelah Appanya kini Kookie memohon kepada sang Eomma.

"Eommmaa.." dan ternyata sang Eomma juga menggelengkan kepalanya.

"Kookie.. Eomma pernah bilangkan kalau setelah badai akan ada pelangi yang sangat cantik..? begitu juga hidupmu sayang.."

"Baiklah Eomma, Appa.. Kookie akan pulang.., Selamat tinggal dan Sampai jumpa lagi" ucap Jungkook lemah sambil melambaikan tangannya dan pergi mengikuti arah cahaya tadi.

-----

Suasana dinginnya malam yang seakan menyelimuti perasaan kalut gelisah semua orang bercampur dengan suara isakan berat yang berarti seseorang ataupun beberapa orang disana menahan tangisannya yang hendak keluar.

Semuanya menyesali segala yang mereka perbuat dulu kepada sang Maknae. Mereka pernah mengerjainya, membohongi, sikap tak peduli terhadapnya, memperlakukannya seperti pelayan dan bahkan tak pernah menunjukkan kasih sayang mereka kepada sang ssaeng.

LATE.. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang