Chapter 11

216 15 0
                                    

Haii! Annyeong Yorobun..

-

-

-

-

"Wah hyung ku satu ini tsundere seka...akhh aww.." rintih jungkook kesakitan pada kepalanya itu. Ia sekarang masih berada di halte bus, yang katanya Yoongi hyung akan menjemputnya disini.

Suasanya disana kini sedikit dingin karena hari juga sudah mulai senja dan ditambah awan hitam kelabu menyelimuti sebagian langit diatas. Semakin lama awan tersebut mulai merata kebagian yang masih terang sehingga bisa dipastikan bahwa hujan akan turun malam ini.

-----

Lain halnya dengan keadaan didalam mansion Kim ini, seorang namja sedang rapi-rapi memakai jaketnya untuk pergi menjemput ssaengnya.

"eh hyung, mau kemana? Kau tidak ikut makan malam?" tanya seseorang yang mirip kue mochi alias Kim Jimin.

"Aku akan pergi menjemput Jungkook." balasnya.

"Wah daebak! Apakah kau salah minum obat hyung? Sejak kapan kau perhatian dengannya ckck" decak jimin.

"Hei ya! Aku juga tak tahu mengapa tapi aku merasa ada sesuatu yang buruk akan terjadi nanti. Tapi Semoga saja firasatku salah. Ya sudah aku pergi dulu, jika aku belum pulang saat makan malam kalian makan saja dulu dan jangan lupa sisakan ya. Awas saja kalau tidak!" perintah Yoongi

"Hm, ya sudah sana hyung. Hati-hati mengemudinya hyung." Ucap Jimin yang dibalas anggukan serta deheman oleh sang hyungnya itu.

-----

Jangan lupa bahwa sekarang awan putih telah tergantikan oleh awan hitam yang mulai merata dan semakin menghitam seakan-akan tangisan awan tersebut akan datang dalam waktu dekat.

Seorang namja yang sedang menanti-nanti kehadiran hyungnya itu juga mulai gelisah, antara takut dan gelisah lebih tepatnya.

Mengapa? Pasalnya dulu kan Jungkook pernah dikerjai oleh hyungdeulnya yang katanya akan menjemput dia tetapi akhirnya tak jadi. Jungkook takut jika kali ini juga akan sama, jika begitu menyesallah ia karena telah menolak bus yang datang tadi.

Tapi Jungkook yakin jikalau hyungdeulnya sudah perlahan menyayanginya walaupun mungkin waktunya sangat terlambat.

Apalagi dengan Yoongi hyungnya ini, bisa dikatakan kalau hyungnya satu ini termasuk yang serius dengan kata-katanya. Makanya ia tetap berpikir positif dan setia menunggu walaupun kepalanya terasa sangat berat sekarang.

Oh, dan jangan lupa bahwa Jungkook tak membawa pakaian tambahan sehingga dari dekat terlihat bahwa namja ini sedang kedinginan.

Tak lama kemudian, beberapa titik air perlahan mulai jatuh membasahi jalanan. Jungkook yang sekarang kedinginan mulai meringkuk memeluk kakinya agar dirinya merasa hangat.

Sepinya jalanan didepan namja satu ini berbeda jauh dengan jalan raya yang dilalui oleh salah satu hyungnya. Di jalan raya sangat macet karena bagaimanapun ini adalah sore hari, yang mana adalah waktunya seorang untuk pulang dari kegiatannya.

"akh h-hyung.. eomma.. appa.. s-s-ak-kit" racaunya sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri.

Di sisi lain ada seseorang yang ternyata daritadi sedang mengamati namja tersebut. Entah apapun tujuannya baik atau buruk Jungkook tak tahu menahu bahwa dirinya sedang diamati, karena yah memang indra kepekaannya sedang turun hari ini.

Terlihat bahwa seseorang itu sedang membawa sesuatu yang besar ditangannya, serta kedua netra yang seperti akan memangsa buruannya itu. Dirinya berada tak jauh dari belakang tubuh Jungkook, karena sang empu baru dilanda kedinginan dan sakit kepalanya maka dia tak menengok ke kanan kirinya atau bahkan kebelakang.

LATE.. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang