Chapter 3. Sherly demam

57 5 0
                                    

Ke esokan harinya luna terbangun karena sinar matahari yang menyinari wajahnya dari balik jendela, luna menutupi wajahnya dengan tangan lalu bangun melihat jam waker yang ternyata sudah pukul 7 pagi, dia langsung beranjak berjalan ke kamar mandi setelah selesai dengan kebutuhannya di kamar mandi lantas turun menuruni tangga untuk sarapan, dan di sana ternyata sudah ada kedua orang tuanya sedang duduk sarapan di ruang makan

"Morning mom and dad,," ucap luna sambil mencium pipi orangtuanya bergantian lalu duduk di kanan berhadapan dengan ibunya

"Hari ini kamu berangkat kuliah tidak sayang ?" tanya ibunya

"Iya mom, sebentar lagi luna juga akan berangkat" jawab luna sambil mengambil roti tawar dan mengoleskan selai strawberry ke sukaanya.

"Lalu bagaimana dengan butikmu sayang ?"tanya ayah luna

"Sejauh ini baik baik saja dad" balas luna sambil mengunyah rotinya, kemudian dia melihat jam tangannya yang ternyata pukul 07:30,, dia harus segera berangkat ke kampus karena perjalanan menuju kampus lumayan jauh, jadi dia berangkat lebih awal takut terlambat

"Mom and dad, luna pergi dulu ya bye,,,?!" Ucap luna berpamitan

"Hati hati di jalan sayang" nasehat ibunya

"Baiklah" jawab luna sambil berlari menuju mobilnya ntah bagaimana caranya mobil yang tadi malam di tinggalkan di jalan sudah terparkir di halaman rumahnya lalu dia langsung mengemudikannya

Ketika sampai di kampusnya luna masuk ke dalam kelasnya mencari sherly namun tak menemukannya kemudian dia bertanya pada kedua sahabat laki lakinya

"Morning" ucap luna sambil tersenyum kepada sahabatnya
"Oia kalian melihat sherly tidak ? Soalnya aku sudah mencari kesana kemari namun tidak juga menemukannya dan ponselnya di hubungi tidak aktif" Tanya luna kebingungan

"Dari tadi kami belum melihat batang hidungnya mungkin belum datang lun" jawab xaviero

Luna merasa ada yang aneh dengan sherly, karena tidak seperti biasanya sherly datang terlambat, sherly selalu datang lebih awal bahkan sebelum teman2 kampus lain datang, akhirnya luna menunggu sampai bel kampus berbunyi tanda jika pelajaran akan di mulai namun ternyata sherly tidak masuk hari ini, luna terus kefikiran sahabatnya, belajarnya pun tidak konsentrasi, dia takut terjadi apa apa dengan sherly tadi malam.

"Ada apa dengan sherly, sebaiknya aku mampir ke rumahnya nanti, semoga sherly tidak kenapa napa" harap luna

Sementara di kantor gedung pencakar langit Erick duduk di bangku kebesarannya sambil mengerjakan pekerjaanya di laptop, saat sedang fokus pada layar laptopnya sekretarisnya datang mengetuk pintu

"Tok,, tok,, tok,, tuan ini saya" ucap doni sekretaris erick

"Masuk"! Ucap erick

"Tuan saya sudah mendapatkan informasi tentang nona luna dengan laki laki yang bersamanya" ucap sekretaris sambil menyerahkan map yang kemudian di terima oleh erick dia langsung membuka dan membaca informasi yang ada di kertas dalam map itu, setelah membaca sudut bibir erick terangkat membentuk bulan sabit

"Gadis kecilku" gumam erick sangat kecil sampai tak terdengar oleh doni dan saking fokusnya membaca informasi hingga tak menyadari bahwa sekretarisnya masih berdiri di hadapannya

Doni yang melihat bosnya senyam senyum sendiri merasa ada yang aneh bahwasanya selama bekerja dengan erick baru kali ini dia melihat bosnya tersenyum hanya karena membaca informasi seorang perempuan

"Ekhm,,,!" Doni berdehem guna menyadarkan erick, erick pun kembali tersadar dan bertanya

"Apa jadwal saya hari ini ?" Tanya erick

Takdir Sang Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang