Ke esokan harinya luna terbangun karena sinar matahari yang menerobos melalui sela sela jendela kamarnya, lantas bangun duduk di ranjangnya sambil menguap lantas merentangkan tangannya ke atas guna untuk meregangkan otot otot setelah bangun tidur, kemudian bangun dan pergi ke kamar mandi setelah selesai dia langsung turun ke bawah untuk sarapan, ternyata sudah ada orangtuanya.
"Morning mom dad" sapa luna sambil mencium pipi kedua orang tuanya, ini sudah menjadi kebiasaan luna setiap pagi jika menyapa kedua orang tuanya.
"Tumben kamu pagi pagi sekali rudah rapi" ucap tanya ibunya
"Iya mom, luna belum menyelesaikan tugas kuliah, jadi luna berangkat lebih awal" ucap luna menjelaskan
"Emmh,, Oia sayang besok weekend kamu ada waktu tidak ? Tanya ibunya sembari pindah duduk di samping luna
"Aumm sepertinya tidak, memangnya kenapa mom ? Tanya luna sambil mengunyah sarapannya.
"Tidak,, kemarin kolega bisnis perusahaan daddy mengundang kami ke acaranya, jadi mommy dan daddy ingin mengajak kamu kesana sekalian mengenalkan putri kami yang sangat cantik ini" ucap ibu luna tersenyum menggoda anak gadisnya
"Tapi mommy juga cantik iya kan dad ?" Tanya luna pada ayahnya.
"Kalau tidak cantik mana mungkin daddy mau sama mommy kamu" sombong ayahnya
"Ooh jadi maksud kamu kalau aku tidak cantik kamu tidak mau begitu ,,???" Sambung ibu luna sambil menjewer telinga suaminya
"Aauucchh aduh aduh,, bukan begitu sayang maksudku kamu cantik bukan hanya fisik tapi hatimu juga, kamu cantik luar dalam tidak ada alasan untukku mencintaimu" goda ayah luna, ibu luna yang mendengar rayuan suaminya langsung luluh. Wanita memang ya kalau di puji apalagi sama suami pasti langsung luluh.
"Baiklah mom dad, aku akan ikut kalian ke acara nanti" ucap luna yang dari melihat keharmonisan kedua orangtuanya meskipun usianya tak lagi muda.
"Terima kasih sayang" ucap ibunya mengusap usap sayang rambut kepala luna seperti anak kecil. Karena baginya luna adalah putrinya yang masih kecil walau usia luna udah beranjak dewasa.
Setelah sarapan luna berpamitan pada orangtuanya lalu pergi menggunakan mobilnya, ntah bagaimana mobilnya sudah terparkir di halaman rumahnya,, mungkin erick yang mengurusnya luna tak terlalu memperdulikannya yang penting mobilnya sudah ada di rumah. Fikir luna
Memikirkan Erick,, luna lantas mengingat kejadian kemaren sore apa yang dia lakukan bersama erick, kenapa dia seperti terhipnotis oleh erick. Ntahlah dia sendiri tidak tahu apa yang dia rasakan, di tengah perjalanan menuju kampus luna teringat jaz mahal erick yang di pinjamkan kepadanya, kemarin dia sudah membawa jaz mahal erick ke laundry untuk di cuci, mungkin hari ini bisa di ambil, lantas luna mampir ke tempat laudry untuk mengambilnya dan akan di kembalikan pada pemiliknya nanti setelah pulang dari kampus.
Ketika sampai di kampus luna langsung masuk kelasnya ternyata sherly sudah di sana.
"Hai sher, bagaimana keadaanmu ? Tanya luna
"Sudah jauh lebih baik lun, kamu sendiri bagaimana ?" Tanya sherly balik
"Kemarin aku ketemu Errr,,, " luna membekap mulutnya sendiri hampir saja keceplosan, tidak mungkin dia menceritakan kejadian kemaren sore pada sherly, walaupun sherly sahabatnya tetap saja malu. Mau taro dimana muka luna kalau sherly tahu dia berciuman dengan kakak sepupu sahabatnya sendiri.
Sherly mengerutkan dahinya.
"Ketemu siapa lun ?" tanya sherly
"Auumm,, ketemu xaviero di restourant setelah pulang dari rumahmu,,
"Ooohh,, " ucap sherly sambil mengangguk anggukan kepalanya, kemudian bel berbunyi tanda mata kuliah akan di mulai.
Siang hari sekitar pukul 11 ketika bel kampus berbunyi luna bersama para sahabatnya lantas pulang ke rumah masing2 tapi tidak dengan luna, dia mengemudikan mobilnya menuju ke kediaman Erick. 30 menit berlalu mobilnya telah sampai di pekarangan rumah erick, lantas dia menekan bel pintu rumah sampai akhirnya pintu di buka oleh pembantu rumah erick.
"Siang bi, ericknya ada di dalam ? Saya mau bertemu dia" Tanya luna tersenyum ramah
"Ada di ruang kerja non, silahkan masuk non, bibi panggilkan tuan dulu" ucap bibi dengan sopan mempersilahkan luna masuk. Lantas lunapun mengangguk lalu melihat sekeliling rumah erick yang sangat elegan dominan dengan warna putih dengan fasilitas yang mewah ada sebuah figura photo keluarga yang besar terpampang di dinding, yang dia duga keluarga besar erick.
Di lantai atas sang bibi mengetuk ngetuk pintu ruang kerja erick lalu membukanya perlahan
"Tuan ada tamu perempuan di bawah katanya ingin bertemu tuan " ucap sang bibi
Erick terlihat berfikir sejenak lantas turun di ikuti sang bibi dari belakang
"Baru kemarin bertemu sudah merindukanku nona ?! Tanya erick sambil bersedekap
Luna yang tidak terima dengan tuduhan erick merasa kesal
"Jangan terlalu GR tuan erick yang terhormat, aku kesini hanya untuk mengembalikan Jaz yang kamu pinjamkan padaku waktu itu" ucap luna sambil menyodorkan jaz yang sudah terbungkus rapi dengan plastik pada erick.
Erick sekilas melihat jaznya yang berada di tangan luna lantas kembali menatap luna dan berjalan mendekati luna tepat saat berada di depan luna, erick menundukan kepalanya sedikit sedangkan luna memejamkan matanya menetralisir detak jantungnya yang berdetak tidak karuan."Bulu matamu jatuh, aku hanya ingin mengambilnya" ucap erick
Luna kembali membuka matanya melihat erick yang tersenyum smirk, memanyunkan bibirnya merasa kesal karena di kerjai oleh erick, erick yang merasa gemas dengan tingkah luna tak kuasa menahan tawanya hingga menambah kekesalan luna, luna lantas segera mengambil telapak tangan erick dan menaruh jaznya di sana kemudian berbalik badan hendak pergi namun tiba2 tangan luna di tarik dengan satu kali tarikan hingga tubuh luna menabrak dada bidang erick, erick memegang tengkuk luna menahannya lalu mencium dan melumat bibir ranum luna, luna ingin menarik diri namun di tahan oleh erick, erick terus mencium dan melumat bibir luna hingga luna terlihat kehabisan nafas barulah erick melepaskan ciumannya, mengelap bibir luna dengan ibu jarinya,,
"Manis,," ucapnya sambil mengelap bibirnya sendiri
Luna yang masih ngos ngosan karena ciuman tadi langsung lari sambil menutup mulutnya keluar menuju mobilnya.
Erik tersenyum melihat tingkah luna merasa gemas sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sang Cinta Pertama
RomanceWarning!! Content hanya untuk 21+ Aluna Adipta Lewis mengurung diri di kamarnya setelah mendengar bahwa seseorang yang sangat di cintainya yang tak lain adalah mantan kekasihnya yang baru putus denganya 2 bulan lalu telah bertunangan dan akan melang...