SINGULARITY : Akting Memukau Pt.2

155 21 5
                                    

"Kau terlihat sangat lemah, ku harap kau cepat sembuh. Maaf aku tidak bisa berlama-lama disini. Lain waktu aku akan mengunjungi mu, Stefan.

000

Disalah satu ruangan klub malam di Ibu Kota, Anda menemani Maxime menemui seorang pria paruh baya. Pria itu sedang duduk menikmati wine ditemani dengan beberapa penari striptis yang sedang menari meliuk-meliuk didepan dan disisi pria itu.

"Mas Ncime, kenapa membawa Anda kesini, Anda takut!" Wajah pria itu tampak rusak sebelah akibat bekas luka sayatan benda tajam yang lumayan dalam. Tangan pria berbadan kekar itu dipenuhi oleh berbagai macam tato membuatnya yang sedang menggandeng tangan Maxime, berpura-pura bergidik ngeri —ini adalah markas musuh, dan Anda masih mengingat dengan jelas, pria berwajah rusak didepan sana adalah atasan tertinggi dari organisasi kriminal yang di ikuti oleh Maxime, Anda sudah memprakirakan lokasi ini secara akurat dan tepat, dia akan mencari kesempatan untuk berdiskusi dengan pasukannya lalu menyusun strategi, kali ini mereka tidak akan gagal, semua tokoh yang terlibat, harus mereka musnahkan.

Menilik dari segala prakiraannya, Anda masih belum bisa memecahkan satu hal, kenapa Maxime membawanya kesini, apa lelaki itu menaruh curiga padanya? Dan hal itu terjawab melalui reaksi Maxime serta ucapan pelaki itu selanjutnya.

Maxime melirik ke arah Anda, mencoba untuk menenangkannya dengan cara mengelus puncak kepalanya penuh kasih sayang. "Maafkan Mas Ncime, mas Ncime harus membawa Anda kesini dan membuktikan sesuatu agar Anda tidak menjadi sasaran." —membuat Anda bergidik sekaligus merasakan gelanyar-gelanyar aneh yang menyentuh dasar hatinya. Pipinya bersemu dengan detak jantung yang berirama tak beraturan.

Apa aku menyukai lelaki ini?

000

Yuki menatap Stefan yang sudah berganti baju mengenakan baju serba hitam. Jemarinya teralih memperbaiki jaket kulit yang dikenakan lelaki itu, sorot mata Yuki menggambarkan dengan jelas perasaannya saat ini. Yuki cemas, ia takut tatkala mengetahui niat Stefan yang hendak mengikuti Anda.

Yuki tau bahwa Stefan adalah seorang kapten yang gagah berani, sudah beberapa bahaya dihadapi oleh Stefan di medan perang, namun tetap saja, Yuki tak dapat menampik kalau kecemasan itu semakin menjadi-jadi  dikala ingatannya membuatnya tersadar kalau Stefan baru saja sembuh dari gangguan kejiwaan yang dialami lelaki itu. Stefan bahkan harus bertaruh nyawa untuk mendapat setengah kewarasan ini, delapan hari lelaki itu tertidur dengan berbagai macam peralatan medis yang tertancap di tubuh —hingga membuatnya frustasi dan hidup dalam rasa bersalah.

Yuki menghela nafas dan hal itu rupanya menarik atensi Stefan, Stefan menunduk menatapnya kemudian meraih jemarinya yang masih bertengger di dada lelaki itu. Meremas jemarinya dengan lembut dan selanjutnya lelaki itu membawa jemarinya untuk di kecup. Pipi Yuki bersemu, dadanya menghangat mendapat perlakuan tak terduga dari seorang lelaki yang diam-diam telah mencuri hatinya.

Stefan tersenyum ke arahnya dengan senyum menenangkan yang berusaha lelaki itu sampaikan padanya. "Aku tidak sendirian. Ada Vino dan Michael yang menemani. Kami akan baik-baik saja."

Yuki mendesah pelan lalu mengangkat kepalanya, menatap Stefan yang juga sedang menatapnya. Netra coklat mereka bersirubuk, kemudian Yuki berusaha untuk terlihat tenang —ia harus optimis, ini demi kepentingan kesehatan Stefan dan keadilah bagi Stefan juga anggota lelaki itu. Ini adalah awal mula bagi Stefan itu untuk kembali meniti karir. "Aku percaya pada mu, kau pasti bisa. Doa ku selalu menyertai mu."

Stefan mengangguk, lelaki itu membawa tubuhnya kedalam pelukan. Tak cukup hanya memeluk, Stefan tiba-tiba mendaratkan sebuah kecupan lain di puncak kepalanya.

"Terimakasih, sudah mengembalikan separuh cahaya kehidupan ku, aku bersyukur kau hadir di hidup ku, Laverna ku tersayang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SINGULARITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang