Fakta Yang Mengejutkan

125 15 1
                                    

"Tha." panggilku membuat kegiatan makan Atha terhenti.

"Hah?" sahut Atha membalas menatapku.

"Itu lo kan pernah cerita anak pemilik Academy ini tapi gue lupa siapa orangnya." jelasku yang dibalas anggukan oleh Atha.

"Siapa?"

"Apanya siapa?"

"Anak pemilik Academy ini siapa?"

"Oh." Atha menggangukan kepala berusaha mengingat-ingat juga. "Itu dia." tunjuk Atha pada orang yang berada di belakangku, akupun memutar tubuhku untuk melihat siapa orang itu.

Seketika tubuhku menegang, sulit sekali mengeluarkan kata-kata. "I-itu?" tanyaku tergagap sembari ikut menunjuk orang yang di tunjuk Atha.

"Iya." 

Seolah dunia terhenti tubuhku masih menegang, aku terkejut sangat terkejut. Hah? Bagaimana mungkin? Aku gak salah lihatkan? 

Aku tertawa paksa. "Gak mungkin Tha."

"Apanya gak mungkin?" heran Atha. 

"Gak mungkin dia, gak." 

"Lah jelas-jelas emang dia anaknya pemilik Academy."

"Yang pakai kursi roda itu?" tanya Haura membuat tubuhku semakin susah digerakkan. Tolong katakan aku salah dengar pleasee, tolong katakan tidak Tha.

"Iya dia." kakiku lemas, mulutku tidak bisa berkata-kata lagi. Jadi, jadi Kail adiknya, adiknya Ziano? Kepalaku pusing sekali untung aku tak jatuh ke bawah. 

Atha yang melihatku mau jatuh ke bawah segera menahan tanganku. "Hey lo kenapa?"

Aku mengacuhkan pertanyaan Atha, aku tak dapat mendengar suara-suara lagi semuanya terasa berdenging di telingaku. Telingaku seperti ditutup oleh sesuatu sehingga tidak dapat mendengar apapun. 

"Woi Key." Atha mengguncang lenganku. 

Aku tersentak kaget, kuubah raut wajahku menjadi normal kembali. "Ya, apa?" 

"Kenapa lu?" tanya Haura membuatku menggeleng kepala sekali. 

"Tau nih," balas Atha. 

"Btw Key, lu kemarin kenapa belain Ziano? Terus kenapa lu kelihatan akrab sama dia?"

Aku bingung ingin menjawab apa, aku tak tau harus jawab apa. Akhirnya aku hanya tertawa canggung. "Gue kan anak baik jadi ya nolong orang." jawabku memilih berbohong karena sedang tak ingin banyak bicara. 

Atha mendengus, "Masa?"

"Dih gak percaya." 

Haura menatapku malas. "Gue yakin ada sesuatu."

"Nanti gue cerita." lalu aku berdiri bersiap pergi meninggalkan kantin. "Gue gak masuk kelas nanti ya." pamitku lalu tanpa menunggu jawaban mereka aku segera berlari meninggalkan kantin. 

Kepalaku pusing sungguh aku tak tau kenapa, mereka yang kakak adik aku yang pusing. 

Aku duduk di tepian kasur yang ada di UKS, akhirnya aku memilih melarikan diri ke UKS saja untung di UKS sedang tidak ada orang juga tidak ada penjaga jadi aku bebas berada di sana. 

Aku termenung, terus kalau Ziano itu kakak Kail kenapa waktu aku ke rumah Kail, Ziano-nya tidak ada? Ke mana Ziano? Apakah dia tidak ada di rumah? 

Aku tiduran di kasur sembari menutup mataku --memilih tidur sebentar untuk menghindari segala fakta yang baru aku ketaui walaupun hanya sementara tapi tak apa. 

Aku membuka mataku ketika bel pulang sekolah berbunyi nyaring, aku memiringkan tubuhku menghadap kanan tidak langsung bergerak ke kelas untuk mengambil tas, kembali aku merenungkan fakta, fakta yang tidak ada sangkut pautnya denganku. 

My Poison || Jake Enhypen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang