10

5 0 0
                                    

"Kita sudah sampai, Pak Harun..."

Harun Al-Rasyid melihat keluar jendela. Dia merasa tak yakin, kalau bangunan tua yang terlihat menyeramkan itu, adalah benar SMA Andalas. Mengingat tidak ada papan nama yang terpampang jelas di bagian depannya.

Selain itu, banyak sekali kucing jalan yang terlihat sedang duduk di depan gerbang sekolah tersebut.

"Kakek, Fatan sudah nggak sabar lagi..!" Remaja berwajah tampan itu terlihat antusias sekali. "Nanti Fatan mau ajak kakak itu ke rumah! Pokoknya kakek harus memberikan hadiah yang banyak!"

Banyak pasang mata yang sedang tertuju pada iring-iringan 3 mobil mewah tersebut. Namun tak ada yang menyangka, kalau salah satu orang yang ada di dalam mobil tersebut, adalah dulunya pernah menjabat sebagai orang nomer satu di negeri ini.

Saat kakinya melangkah turun, Harun Al-Rasyid merasakan sesuatu yang berbeda. Angin sejuk, bahkan cenderung dingin berhembus menerpa wajahnya. Seolah sedang menyambutnya. Bukan hanya itu saja, dia juga mencium sebuah aroma harum dan segar, yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.

"Saya merasa seperti sedang berada di alam lain.."

"Kakek, lihat!!" Fatan menunjuk pada dua pohon beringin besar yang tumbuh di halaman sekolah tersebut.

Dimana, puluhan atau mungkin ratusan kupu-kupu dengan coraknya yang berwarna-warni sedang beterbangan dengan indahnya.

Kepala sekolah, beserta beberapa guru dengan sigap menyambut kedatangan Harun Al-Rasyid yang tak pernah mereka duga sebelumnya.

"Selamat pagi, Bapak Harun..." Sapa Ellyanti sedikit gugup.

"Selamat pagi. Dengan ibu ---"

"Saya Ellyanti. Saya pemilik, dan kepala sekolah SMA Andalas.."

"Selamat pagi, Bu Elly!" Fatan berbicara dengan riang. "Aku ingin bertemu dengannya! Kakak yang dengan dua kucing peliharaannya yang sangat lucu itu.."

"Maafkan cucu saya, kalau terlalu bersemangat." Harun Al-Rasyid berbicara sambil memegang kepala cucunya. "Maaf sebelumnya kalau kedatangan saya, sampai membuat kehebohan seperti ini..*

"Tidak sama sekali, Pak Harun."

"Cucu saya, ingin bersekolah disini.."

Semua guru dan siswa yang ikut mendengarkan, seketika terdiam dengan wajah melongok.

"Kalian dengar, tadi?"

"Dia mau pindah ke sekolah ini?"

"Seorang cucu mantan presiden akan sekolah disini...?"

Namun diantara para siswa yang penasaran itu, ada juga siswa yang terlihat untuk segera melontarkan pertanyaan, dengan tak sabaran.

"Ehh, halo kamu..." Cowok manis yang tidak terlalu tinggi itu, menyapa dengan percaya diri.

"Ya, halo juga.." Fatan balik menyapa. "Jadi, apa kalian teman dari kakak itu..?"

"Kakak --" Widya memperlihatkan sketsa sesosok cowok, yang sebelumnya ia foto dengan menggunakan kamera ponselnya. "Apakah orang ini yang kamu maksud?"

Life AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang