[END]
Hanya kisah seorang presdir dan seorang tour guide yang sama-sama menolak akan arti kata cinta hingga mereka dipertemukan dalam sebuah ketidaksengajaan.
"Awalnya aku tidak percaya dengan cinta, tapi tidak setelah bertemu denganmu."
Tag: dram...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ma-Me...uhm...me.." Taehyung tidak bisa melanjutkan ucapannya.
"Uhm? Ya?"
"Menikahlah denganku, baby?"
Taekook menatap Jungkook hangat, Jungkook pun menatapnya. Lalu memalingkan wajahnya dan itu membuat Taehyung terkejut. Taehyung menghela napasnya pelan dan menundukkan kepalanya lemas.
"Baby, apa artinya kau menolakku? Kenapa tidak mengatakan sepatah katapun. Baby, katakan sesuatu," gumam Taehyung.
"Tidak!"
"Tidak? Apa ini karena daddy menyakiti baby? Hm? Maaf, baby..." sesal Taehyung. Ia menatap Jungkook, menggenggam tangan kekasih manisnya itu. Jungkook pun menatap Taehyung, lalu tersenyum setelahnya. "Jangan tersenyum seperti itu, baby. Baby tahu, kalau daddy sedang tidak tenang sekarang? Dunia daddy rasanya runtuh, hampa, sesak, tidak bisa bernapas!"
"Maksud baby, tidak menolaknya, sayang. Uhm, baby menerimanya... Baby mau menikah dengan daddy."
Jungkook langsung memeluk Taehyung erat dan mengangguk ribut. Pria Kim itu pun membalas pelukan Jungkook tak kalah erat. Sejenak berpelukan erat, menyalurkan kebahagiaan yang mereka rasakan saat itu. Lelaki tampan itu tampak mencium singkat pipi Jungkook, hingga membuat Jungkook sedikit bersemu. Mobil yang mereka tumpangi pun melaju, membelah kota Seoul menuju perusahaan Jeon. Baik Taehyung maupun Jungkook terlihat sangat bahagia dalam perjalanan menuju perusahaannya.
Belum sampai di lobby, sang sopir mengurangi kecepatan mobilnya saat ia melihat keramaian di lobby. Jungkook dan Taehyung pun menyadari kini mobil yang mereka naiki tengah berhenti. Jungkook menatap Taehyung, namun pria tampannya itu hanya mengendikkan bahunya saja.
"Ada apa?" tanya Jungkook dengan intonasi sedikit datar seperti biasanya.
"Di lobby ada sedikit keributan, tuan muda. Bukankah mereka wartawan?" Sang sopir kembali menatap ke depan. Taehyung dan Jungkook pun menatap ke arah lobby tempat itu. "Bagaimana, tuan muda? Apa kita harus ke sana atau tuan ingin kembali saja?"
"Apa lagi ini?" keluh Jungkook. Jungkook terlihat sedikit cemas. Taehyung menyadarinya, lalu menyentuh lembut tangan Jungkook lalu menggenggamnya sejenak lalu mengusap pipi Jungkook. "Haruskah kita ke sana?"
"Sepertinya mereka tidak ada masalah denganmu, baby. Yang mereka masalahkan adalah bahwa aku masih bersamamu." Taehyung menunjukkan layar ponselnya, dan lagi, foto mereka waktu itu kembali mencuat di media. "Maaf, tidak memberitahu hal ini padamu, baby. Daddy pikir, mereka tidak akan melakukan sampai sejauh ini, mendatangi perusahan Jeon. Maaf..."
