[END]
Hanya kisah seorang presdir dan seorang tour guide yang sama-sama menolak akan arti kata cinta hingga mereka dipertemukan dalam sebuah ketidaksengajaan.
"Awalnya aku tidak percaya dengan cinta, tapi tidak setelah bertemu denganmu."
Tag: dram...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Taehyung menatapnya saat Jungkook tiba-tiba berteriak. Pria Kim itu menatapnya seolah bertanya.
"Ya?!"
"Aku bukan Yakutsk! Tapi Sun! SUN! Matahari, panas! HOT!" ucap Jungkook kesal, ia menatap tajam Taehyung. Wajahnya kesal namun ia mencebikkan bibirnya lucu, membuat Taehyung gemas dan menahan senyumnya.
"Lalu...se-hot apa diri anda, Sajangnim?" Taehyung sedikit mendekatkan tubuhnya, mendekati pendengaran sajangnimnya itu. Tidak menatap wajah Jungkook ataupun menoleh, Taehyung hanya menatap ke arah luar. "Jadi, dengan kata lain...anda adalah Jeon sajangnim yang hot? A~ah, pantas saja tontonan anda adalah film dewasa," lanjut Taehyung saat menarik wajahnya.
Jungkook menarik sedikit wajahnya, berniat menghindari wajah Taehyung, namun yang terjadi saat ia berpaling hal yang sama pun dilakukan Taehyung hingga tanpa sengaja wajah mereka semakin dekat. Bahkan ujung bangir Taehyung tampak sedikit menyentuh salah satu pipi Jungkook. Jeon sajangnim itu hendak mengusap pipinya, akan tetapi ia urungkan saat Taehyung kembali dan untuk kesekian kalinya menatapnya hangat.
"Kalau kau sengaja melakukannya, lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu! Lain kali jangan terlalu dekat saat berbicara denganku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkanㅡ" ucapan Jungkook terjeda.
"Sepertiㅡ? Seperti apa Sajangnim?" tanya Taehyung dengan tatapan tak bersalahnya. Lalu tersenyum menatap Jungkook. "Jika anda seperti ini, maka...tidak akan pernah menjadi Sun tapi akan sama seperti Yakutsk atau...Antartika? Tapi...." Taehyung menjedakan ucapannya.
"Apa?" Jungkook menatap tajam Taehyung. "Katakan! Jangan membuatku mengulangi ucapanku hingga dua kali, karena jika sampai itu terjadi...kau tahu akibatnya?" Jungkook menaikkan salah satu alisnya, menatap pongah Taehyung. Lalu meletakkan salah satu telapak tangannya di depan lehernya dan menggerakkannya ke kanan dan kiri.
Melihat gerakan tangan Jungkook, Taehyung menyentuh lehernya pelan. Lalu berdehem sejenak. Dan kembali menatap Jungkook, masih dengan tatapan yang sama. "Jangan sampai seperti Antartika. Antartika sangat jauh, sajangnim, di sana pun sangat dingin. Cukup antartika saja yang jauh dan dingin, tapi...antarkita...jangan, ya," ucap Taehyung.
"Dasar gila! Pembual, perayu!" oceh Jungkook lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Sudah berapa orang yang masuk dalam rayuanmu? Pasti puluhan orang termakan rayuanmu," lanjut Jungkook masih dengan nada datarnya. "Tapi itu tidak berlaku bagiku! Aku....tidak semudah itu termakan rayuanmu!"
"Ha...ha...ha...Saya tidak ada niat merayu anda, Sajangnim. Apa anda merasa kalau saya sedang merayu anda?"
"Tch! Cepat lakukan saja tugasmu!" titah Jungkook. Taehyung pun mengangguk dan kembali ke posisinya semula. Jungkook kembali memalingkan wajahnya, berdehem pelan. Lalu sedikit mengipasi wajahnya. "Berapa kalian mengatur suhu bus ini, huh? Apa kalian berniat memanggangku, huh?" gerutunya.
