[END]
Hanya kisah seorang presdir dan seorang tour guide yang sama-sama menolak akan arti kata cinta hingga mereka dipertemukan dalam sebuah ketidaksengajaan.
"Awalnya aku tidak percaya dengan cinta, tapi tidak setelah bertemu denganmu."
Tag: dram...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Pesawat yang membawa mereka masih dalam perjalanan menuju bandara InternationalMcCarran yang berlokasi di Paradise, Nevada. Gumpalan awan putih bak permadani kapas membentang indah di sejauh mata memandang. Beberapa peserta tour pun tampak asik menikmati perjalanannya masing-masing dengan caranya tersendiri. Hingga sang pemandu wisata, Taehyung, sedikit penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh salah satu peserta tournya yang berada di firstclass itu. Maka, ia pun sejenak beranjak, melangkahkan kakinya menuju tempat itu.
Hingga ia sedikit menarik kedua sudut bibirnya ke atas, saat melihat Jungkook tampak fokus dengan tontonan yang ada di depannya. Awalnya Sajangnim itu tidak mengetahui jika ada seseorang yang mengintip apa yang ia lihat saat itu, akan tetapi saat orang itu bergerak ke depan dan menyapanya, dengan cepat ia mematikan tontonannya lalu menggantinya dengan yang lain.
"Apa anda membutuhkan sesuatu, Jeon Sajangnim?" tanya Taehyung ramah.
Jungkook menatapnya tajam, "Tidak! Kalau pun benar aku membutuhkan sesuatu tentu saja aku akan memanggil flightattendance, bukan memanggilmu. Memangnya kau hafal seluk beluk pesawat ini? Termasuk makanan dan minuman yang ada?" jawabnya datar dan cenderung ketus. Masih menatap tajam Taehyung. "Kau perlu sesuatu dariku? Sekretarisku ada, bukan? Kau bisa berurusan dengannya, tidak harus denganku."
Orang yang ia panggil Sajangnim itu kembali menatap layar di depannya lalu berdehem, seolah kecewa saat mengganti tontonannya. Lalu apa yang ia tonton, kenapa ia harus bersusah payah mengganti tontonannya? Jawabannya adalah...
"Apa menonton cartoon itu menyenangkan?" tanya Taehyung dan langsung mendapat tatapan tajam dari Jungkook namun sedikit mencebik. Taehyung menahan tawanya. "Ah, maafkan saya, Jeon Sajangnim. Saya tidak sengaja melihatnya saat melewati tempat ini beberapa saat lalu," jelas Taehyung.
"Si-siapa yang menonton film anak-anak? Cartoon? Kau pasti salah lihat!" Hening sejenak. "Lihat, aku menonton film dewasa," ucapnya. Taehyung menatap Jungkook, sadar dengan ucapannya dan paham apa yang dipikirkan Taehyung, sang pemandu wisatanya itu, Jungkook berdehem. "Maksudku, film untuk usia dewasa sepertiku, bukan cartoon untuk anak-anak apalagi bayi," jelasnya.
"Ehhm...." Taehyung mengangguk, dengan senyum smirknya. "Film dewasa seperti itu? Baiklah, baiklah, saya memahaminya. Maka saya tidak akan menganggu anda. Silakan menikmati film dewasa anda, Jeon sajangnim," pamit Taehyung sedikit menahan senyumnya.
Sebenarnya Taehyung paham maksud Jungkook bukannya film dewasa yang sesungguhnya berarti film porno, akan tetapi entah mengapa Taehyung sangat suka jika wajah sang sajangnim jika ia sedikit menggodanya. Maka tak lama, Taehyung pun kembali menuju tempat duduknya semula. Hingga waktu pun berlalu, banyak diantara mereka yang tertidur, pasalnya langit pun berubah menjadi gelap tanda malam tlah tiba.
