[END]
Hanya kisah seorang presdir dan seorang tour guide yang sama-sama menolak akan arti kata cinta hingga mereka dipertemukan dalam sebuah ketidaksengajaan.
"Awalnya aku tidak percaya dengan cinta, tapi tidak setelah bertemu denganmu."
Tag: dram...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung membuka pintu flatnya, ia terperangah saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu flatnya. Melihat puteranya terdiam, sang eomma dan appa Taehyung menghampiri puteranya. Mereka pun terkejut.
"A-anda...?" Eomma Taehyung bersuara, sama seperti sang putera yang tampak terkejut, eomma dan appa Taehyung pun demikian. Tidak pernah menyangka orang itu bertandang ke flat sederhana milik keluarga Kim itu.
"Kalian tidak mengizinkanku masuk?" tanya orang itu.
"Ah, maafkan kami, Nyonya." Terjeda sejenak. "Silakan masuk dan maafkan tempat tinggal kami yangㅡ" ucapan Taehyung terjeda saat wanita itu menatapnya sedikit tajam.
"Kalian mengizinkanku masuk atau tidak?"
Setelah itu, Taehyung, eomma dan appa Kim mempersilakan wanita itu masuk. Mereka pun mempersilakan wanita itu duduk di sofa kecil mereka, sementara ketiganya tampak berdiri menatap wanita itu. Tak ada seorang pun yang tidak mengenalinya, tentu saja. Wanita yang sering muncul di televisi saat menemani sang suami saat wawancara dan pertemuan dengan media bisnis baik di Seoul maupun luar negeri. Sosok seperti itulah yang eomma dan appa Taehyung lihat.
Akan tetapi, bagi Taehyung, ia pernah melihat wanita itu saat di perusahaan Jeon. Saat ia pertama kali bertemu dengan seorang pria manis berstatus Presdir di sana, Jeon Jungkook. Wanita itu adalah wanita yang sama, wanita yang pernah ia pikir istri Jungkook. Wanita itu, ibu dari kekasihnya; Nyonya Jeon. Tak banyak kata yang keluar dari mulut mereka kecuali nyonya Jeon bertanya padanya. Satu orang pengawal menunggu di luar flat, dan satu lagi ia berdiri di belakang sang nyonya. Seorang wanita, mungkin asisten atau orang kepercayaannya.
"Kau yang bernama Kim Taehyung?" tanya wanita itu memecah keheningan.
Taehyung maju satu langkah, sedikit menunduk dan mengiyakan pertanyaan wanita itu. "Benar, saya Kim Taehyung, Nyonya. Maaf, jika boleh saya tahu ada masalah apa hingga membuat anda datang ke flat kecil kami," tanya Taehyung sedikit terbata.
"Kau mengenal puteraku? Jeon Jungkook?" Bahkan sang ibu tak menyebut puteranya dengan sebutan sajangnim, seperti yang lainnya. "Apa yang kalian lakukan selama di Vegas?"
"Maaf, Nyonya...jika ucapan saya mungkin membuat anda tersinggung. Adalah benar semua foto yang tersebar di semua media itu, tapi...yang mereka tuliskan tentang saya bahwa saya hanya menginginkan harga Jeon sajangnim adalah salah. Saya tahu, status kami sangat berbeda jauh bahkan sebelum mendekati putera anda, saya menyadari semua itu. Tapi...putera anda membuat saya jatuh cinta. Bahkan jika Jeon Sajangnim bukanlah putera anda, bukan pewaris tunggal keluarga Jeon, saya akan tetap jatuh cinta padanya. Karena ia Jeon Jungkook, bukan yang lain. Maafkan saya, Nyonya..."
Eomma Taehyung maju satu langkah, ia menggenggam tangan sang putera. Sang eomma bisa merasakan tangan sang putera sedikit gemetar, Taehyung menatap eomma lalu mengangguk, seolah berkata: eomma, aku baik-baik saja seraya tersenyum.
