[END]
Hanya kisah seorang presdir dan seorang tour guide yang sama-sama menolak akan arti kata cinta hingga mereka dipertemukan dalam sebuah ketidaksengajaan.
"Awalnya aku tidak percaya dengan cinta, tapi tidak setelah bertemu denganmu."
Tag: dram...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
‼️🔞‼️ Bisa skip sampai part berikutnya 👻
"Menikahlah denganku, baby! Tidak ada penolakan. Ini titah agar aku bisa membahagiakanmu seumur hidupku!" Taehyung mengusap bibir bawah Jungkook pelan dan lelaki manisnaya itu memandangnya sangat hangat sarat akan cinta. Begitu pula sebaliknya, sang dominannya.
"Apa aku masih harus memberikan jawaban padamu, daddy? Bukankah semuanya sudah jelas, aku bahkan menggunakan margamu saat menginap di sini kedua kalinya." Tangan Jungkook kini pun mengusap sisi kanan pipi Taehyung, lalu turun pada bibir bawahnya. Mengusap rahang tegas sang dominan. "Lamar aku sekali lagi, dadd..." pinta Jungkook.
"Uhm...baiklah. Aku akan melamarmu lagi nanti, baby," jawab Taehyung.
Mendengar jawaban dari Taehyung, Jungkook mencebikkan bibirnya. Taehyung menyadarinya dan hanya tersenyum singkat saja seraya mencium telapak tangan Jungkook. Jungkook kembali menatapnya, ingin Taehyung kembali melamarnya namun, Taehyung hanya mengendikkan bahunya saja dan itu membuat Jungkook semakin mengerucutkan bibirnya.
"Daddy tidak mencintaiku! Bohong! Dusta!" cibirnya. Ia langsung mendorong pelan tubuh Taehyung agar menjauh darinya. Ia menggeser tubuhnya lebih ke arah dinding lalu membelakangi Taehyung. "Jangan dekat-dekat! Jangan sentuh baby!" titahnya.
Jungkook menarik kembali selimut di bawah kakinya, lalu menutup tubuhnya. Taehyung tersenyum melihat Jungkook yang tengah merajuk. Bagaimana pun ia merindukan lelaki manis itu saat merajuk bahkan saat manja padanya. Sangat berbeda dengan sikap yang ditunjukkan ketika ia sangat marah. Wajah dan ucapan yang sangat datar, dan Taehyung sangat membencinya. Taehyung menurunkan tubuhnya lalu mendekati Jungkook, memeluknya dari belakang, akan tetapi kekasihnya itu menepis pelan tangannya.
"Daddy kan hanya bilang nanti, baby. Bukan berarti daddy tidak akan melamar baby, sayangku..." Taehyung memeluk Jungkook dari belakang, meskipun lelaki itu terus saja melepaskan tangannya, tapi...semakin Jungkook menepisnya, semakin erat Taehyung memeluknya. "Nyaman sekali, baby. Daddy merindukan aroma baby..." ucap Taehyung saat mengendus tengkuk Jungkook.
"Jangan dekat-dekat! Nnngh...ba...byh marah!" protesnya dengan sedikit tersengal saat tangan Taehyung menyusup di bawah kaos yang ia kenakan. Mengusap dadanya pelan, membelainya mesra lalu memilin pelan puting Jungkook.
Pria Kim itu kembali mencium tengkuk Jungkook, menghirup aroma manis yang selalu nyaman menyapa penciumannya. Ia sangat menyukainya. Hingga lenguh pun kembali terdengar pelan, kala jari-jari panjang sang dominannya kini merambat turun menyapa pusar, lalu turun membuka pengait celana yang submisifnya itu kenakan. Sang dominan tampan itu masih belum menghentikan cumbuannya, membuat pria manisnya itu meremang, napasnya mulai sedikit terengah. Akhirnya tangan itu menyapa benda tak bertulang milik kekasihnya itu, mengelusnya lembut, hingga merasakan sedikit keras.
