[END]
Hanya kisah seorang presdir dan seorang tour guide yang sama-sama menolak akan arti kata cinta hingga mereka dipertemukan dalam sebuah ketidaksengajaan.
"Awalnya aku tidak percaya dengan cinta, tapi tidak setelah bertemu denganmu."
Tag: dram...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yaaa! Bangun! Aku menyuruhmu bangun! Yha, Kim Taehyung, bangun!" Jungkook menggoyang-goyangkan tubuh Taehyung. "BANGUN atau aku tidak akan memaafkanmu! Bangun!" Jungkook mulai terisak saat tak mendapat respon dari Taehyung.
"D-Da-daddy...daddy bangun! DADDY BANGUUUNNN!!" Jungkook memeluk erat tubuh Taehyung dan terus memanggil pria tampan itu hingga memberikan respon padanya. "Dadd, bangun! Buka matamu, huh?! Sayang, bangun.... Yaaa! Kim Taehyung, kuperintahkan kau untuk bangun!" pekiknya.
"Uhuk! Uhuk! Aku...tidak apa-apa baby. Kau baik-baik saja, 'kan? Tidak terluka bukan?" Taehyung mengusap pipi Jungkook pelan, pipi Jungkook pun kini muncul noda darah dari telapak tangan Taehyung. "Jangan menangis, hm?"
Jungkook mengangkat tubuh Taehyung dengan susah payah, sang pengawal pun membantunya. Setelah itu, ia mendapat titah dari Jungkook untuk membawa Taehyung ke rumah sakit. Taehyung berada di kursi belakang bersama dengan Jungkook. Pria manis itu senantiasa menggenggam tangan Taehyung, tangannya pun kini tampak ada noda darah. Bukan saja di kemejanya. Taehyung terbaring di atas pangkuan Jungkook, Jungkook pun tampak menahan luka di perut kiri Taehyung, agar cairan berwarna merah itu tak lagi keluar.
"Bertahanlah atau aku tidak akan memaafkanmu!" ucapnya, meskipun datar sangat jelas terdengar bahwa Jungkook sangat cemas. Air matanya pun kembali jatuh menuruni pipinya. Taehyung menyadarinya, hingga ia pun menaikkan tangannya, mengusap airmata Jungkook pelan.
"Kumohon jangan menangis, baby. Karena itu membuatku sakit. Sudah cukup aku menyakitimu waktu itu, hm? Aku akan baik-baik saja, ada kau di sampingku, maka aku akan baik-baik saja. Ada kau yang mencemaskanku, semua lukaku akan baik-baik saja. Akh! Ja-Jangan cemas..."
Hingga akhirnya mobil itu melaju menuju rumah sakit terdekat. Dan tak lama, mobil itu berhenti di sebuah lobby rumah sakit, kebetulan rumah sakit itu adalah rumah sakit terbesar di kota itu. Saat mereka sampai, petugas pun datang lalu membaringkan tubuh Taehyung pada ranjang pasien dan mendorongnya ke sebuah ruangan bertuliskan Emergency Room. Jungkook duduk di salah satu bangku tunggi di sana. Ia menunduk, menatap telapak tangannya yang masih menampilkan noda darah, sedikit mengering.
Jungkook menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya agar noda itu sedikit menghilang, tetapi gagal. Ia pun kembali menunduk. Hingga pengawalnya datang menghampirinya dengan terburu.
"Polisi sudah mengurusnya, tuan. Kedua orang itu tidak akan keluar sekalipun dengan jaminan," jelas sang pengawal.
"Jangan biarkan mereka keluar, jika perlu biarkan mereka membusuk di penjara!" geram Jungkook.
"Baik, tuan. Nyonya sedang dalam perjalanan, tuan. Mungkin dalam lima belas menit, nyonya akan sampai. Kebetulan tadi nyonya menelepon dan tuan tidak menjawabnya, jadi sayaㅡ"
