A Day That Will Never Be Forgotten

205 21 25
                                    

•GIRL IN MY DREAM•

👒🍊

Beberapa jam telah berlalu. Setelah Luffy menghajar Ace dan Sabo, dia kembali ke kamarnya untuk bermain dengan Nami. Hingga hari mulai petang.

"Sudah larut, kamu mau menginap disini, Nami?"

"Um... Pengen sih... Tapi, besok aku sekolah"

"Ah, benar. Besok aku juga sekolah. Ngomong-ngomong, kamu sekolah dimana sih?"

"Aku? Aku bersekolah di Little Garden School"

"Yah... Kenapa bukan RedLine High School aja sih? Aku jadi ga bisa deket sama Nami terus dong" Ucap Luffy dengan mode manjanya.

Nami gemas melihatnya seperti itu, "Fufufu, Luffy sangat lucu kalau lagi manja gini"

"Hmph, Nami harus pindah!"

"Heehh?? Kok tiba-tiba gitu!"

"Soalnya aku ga bisa jauh-jauh dari Nami!!"

"Kan masih bisa ketemu setelah pulang sekolah"

"Gak mau! Maunya sama Nami terus"

Nami mendesah kesal, lalu menangkup kedua pipi Luffy dengan tangan lembutnya. "Tapi aku... Tidak punya cukup biaya Luffy. Pendaftaran di RedLine High School pasti cukup mahal"

Luffy memegang kedua lengan Nami yang berada di pipinya, "Jangan khawatir soal biaya, aku yang akan mengurusnya"

"Hontou?! T-tapi aku tidak enak"

Luffy mencium pipi Nami, yang berhasil membuatnya salah tingkah, "Jangan ga enakkan sama pacar sendiri, lagian aku yang menyuruhmu pindah, jadi aku juga yang harus bertanggung jawab bukan?"

Terlepas dari salah tingkahnya, Nami memutar otaknya, 'Di pikir-pikir, benar juga sih' Batin Nami.

Lalu Nami gantian mencium pipi Luffy, "Kurasa kau benar. Baiklah, aku akan segera mengurusnya."

Tindakan dan ucapan Nami, membuat semangat hidup Luffy membara, "Yahoo! Aku akan satu sekolah sama Nami!" Luffy berucap dan dengan sigap ia memeluk tubuh harum gadis itu hingga keduanya terjatuh dia atas kasur yang empuk.

"T-tunggu Luffy! Aku harus segera pulang sebelum makin larut" Nami berusaha menghentikan Luffy dengan aksinya.

"Aku akan mengantarmu" Lalu Luffy membenahi diri dan Nami mempersiapkan barang-barangnya. "Ayo!" Ajak Luffy yang di angguki oleh Nami.

Setelah menuruni tangga dan melewati ruang tamu mereka melihat Ace dan Sabo lagi, yang sedang menonton televisi.

Mereka juga melihat Luffy dan Nami, "Oh, calon adik ipar udah mau pulang aja nih?" Goda Ace.

"ACE!" Teriak Luffy.

"Nami-Chan ga nginep disini aja?" Ucap Sabo menghiraukan kedua saudaranya yang sedang bertengkar.

"Em... Maunya sih gitu. Tapi besok aku sekolah, jadi ga bisa nginep disini, Sabo-Nii"

"Aduh, udah dipanggil kakak aja nih"

Sadar dengan ucapannya Nami segera meminta maaf, "M-maaf, aku tidak bermaksud untuk me-"

Belum selesai Nami berbicara, Sabo sudah menyelanya, "Tidak, tidak apa-apa. Aku suka panggilan itu."

"B-begitu ya"

"Oi oi Nami, panggil aku kakak juga" Ucap Ace setelah menghentikan pertarungannya dengan Luffy.

"Um... Baiklah. Ace-Nii" Ucap Nami dengan senyum manisnya.

'C-cantik sekali!' Batin Luffy, setelah kembali sadar ia segera protes ke Nami. "Tunggu Nami, jangan sebut Ace dengan panggilan seperti itu, tidak cocok untuknya."

Girl In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang