Friends?

167 21 9
                                    

•GIRL IN MY DREAM•

Kini Luffy dan Nami berhenti di toilet pria, "M-mau ngapain disini Luffy?" Tanya Nami gelagapan, dia tidak bisa menghilangkan pikiran liarnya.

"Nami..."

"Ehm?"

"T-tunggu disini sebentar ya. A-aku mau kencing dulu!" Setelah mengatakan itu Luffy segera masuk ke toilet itu.

"Eh?" Pikiran liar Nami hilang begitu saja, "Ternyata dia menarikku terburu-buru cuma mau kencing?!" Geram Nami.

Beberapa menit kemudian Luffy keluar dari toilet itu, "Eh... Lega rasanya" Lalu pandangan Luffy beralih pada Nami. Gadis itu bersandar pada tembok toilet dengan tangan mengepal.

"Em... Nami?" Panggil Luffy ragu-ragu..

"Hah?!..."

~Bonk

Tonjokan berhasil mendarat di kepalanya.

"Itte!! Ada apa sih Nami?! Kenapa kau tiba-tiba memukulku?" Protes Luffy.

"Hanya ingin" Jawabnya dengan raut tanpa dosa.

"Untung aku sayang" Gumam Luffy pelan, tapi masih dapat di dengar oleh gadis itu.

"Hah? Kau bicara sesuatu?"

"A-a tidak. Lupakan, ayo ke kantin, aku ingin kau bertemu dengan teman-temanku. Mereka pasti akan senang." Ucap Luffy seraya menarik Nami lagi.

Nami hanya bisa pasrah mengikutinya. 'Teman, ya?' Batin Nami.

👒🍊

Sesampainya di kantin, Luffy berteriak memanggil teman-temannya setelah melihat mereka. "Ooiiiii!"

Pengunjung kantin lainnya tidak terganggu, karena sudah terbiasa dengan teriakan itu.

"Luffy!" Jawab teman-temannya. Luffy segera menghampiri mereka dengan Nami yang mengikutinya.

Ada beberapa teman Luffy di sana, yang tak lain diantaranya adalah, Zoro, Sanji, Robin, Usopp, dan Pudding. (Saya rasa kalian sudah tidak asing lagi dengan nama-nama itu, jadi ga perlu saya jelasin lebih spesifik ya)

Tiba-tiba, Sanji datang berputar-putar dengan matanya yang berubah menjadi love, menghampiri Nami. Sanji berjongkok didepan Nami layaknya pangeran, hendak mengecup punggung tangan Nami, namun...

~Bonk

"Sanji-San!!" Seorang gadis berambut cokelat panjang yang dikepang dua. Menghentikan aksinya dengan sebuah pukulan.

"Mellorine, mendapat pukulan dari Pudding-Chan membuatku sangat bergairah" Ucap Sanji yang sudah terkapar di lantai.

"Hah..." Luffy dan Nami bernafas lega. "Siapa dia Luffy?" Ucap Nami seraya menunjuk Sanji.

"Namanya Sanji. Dia sangat agresif terhadap wanita, jadi kau jangan terlalu dekat dengannya. Dan, Sanji. Kau jangan berani menyentuhnya, dia adalah kekasihku."

~Krik...Krik...Krik

Hening sesaat, dan, "Heh?!?!!" Teman-teman Luffy terkejut, kecuali Zoro dan Robin, mereka tetap tenang.

Sanji yang tadi terkapar, kini tertunduk depresi mendengarnya, "Kenapa?... Kenapa monyet itu bisa mendapatkan gadis cantik, berdada besar dan sexy sepertinya. Dan, rambutnya juga O-" Sanji berhenti depresi, dia berdiri dan memegang kedua pundak Luffy, "Luffy! Jangan bilang dia adalah—"

Mengerti dengan maksud Sanji, Luffy mengangguk disertai tawa khasnya. "Benar, shishisi..."

"Tidak bisa dipercaya..." Sanji ingin bersujud saat itu juga, namun kedua lengannya ditahan oleh dua orang berbeda.

"Kumohon, jangan lakukan itu" Ucap Luffy dan Nami karena mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Aku tidak percaya..." Ucap Usopp yang masih terkejut, "Ternyata Luffy bisa pacaran juga" Lanjutnya.

"Awalnya aku juga tidak percaya, tapi itu benar-benar terjadi" Sahut Zoro.

"Fufufu, menarik" Ucap Robin.

Luffy bergerak menarik Nami, untuk duduk. "Baiklah Nami, kenalkan, mereka adalah teman-temanku yang berharga, gadis berambut cokelat itu Adalah Pudding, dia adik kelas kita, cokelat buatannya sangat enak, dia juga kekasih Sanji," Luffy mulai memperkenalkan Nami pada teman-temannya.

"Salam kenal, Nami-San. Kalau kau mau makan cokelat tinggal bilang aku saja" Ucap Pudding dengan senyumannya.

Nami juga mengangguk dan tersenyum menanggapinya.

"Gadis berambut hitam panjang itu namanya Robin, dia sekelas dengan Zoro dan Sanji. Mereka bertiga satu tahun lebih tua dari kita. Robin itu seorang maniak buku, aku tidak pernah melihatnya tidak membaca buku"

"Fufufu, sekarang kau sedang melihatnya sencho. Semoga kita bisa akrab, Nami-Chan" Ucap Robin.

"Ya, semoga" Jawab Nami.

"Kau sudah kenal tukang tersesat itukan?" Seru Luffy dengan menunjuk ke arah Zoro.

"Siapa yang kau panggil tukang tersesat! Brengsek!!" Protes Zoro.

"Itu memang benar, kan? Marimo si tukang tersesat" Sahut Sanji.

"Hah?!... Kau mau bertarung? Alis spiral!"

"Siapa takut, aho marimo!"

"Baiklah, sudah-sudah, jangan memperlihatkan perkelahian di depan teman baru kita." Ucap Usopp melerai perdebatan itu.

"Dia Usopp, satu angkatan dengan kita, tapi beda kelas. Dia seorang penembak jitu yang sangat handal"

"Hahaha, kau tidak perlu memujiku sebegitunya Luffy..." Ucap Usopp sembari menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Luffy memiliki teman-teman yang menarik, terimakasih sudah memperkenalkan ku dengan mereka" Tutur Nami yang masih setia dengan senyumannya.

"Aku masih memiliki teman-teman yang menarik lagi, lain kali mungkin aku akan mengajakmu bertemu mereka"

"Aku menantikannya."

.
.
.

'Teman', kata yang mungkin begitu tabu untuk Nami dengar lagi karena masa lalunya. Kini ia di paksa oleh keadaan untuk menerima lagi kata teman.

Hanya satu yang ia takutkan saat ingin menerima hal itu lagi, terulangnya kejadian masa lalu, yang berhasil merenggut semua hal darinya.

7

•TO BE CONTINUED•

Kalau ada yang bingung sama alur ceritanya maafin saya yah, sifat saya ambigu soalnya, jadi kadang ga konsisten. Walau masih ga konsistenan oda-sensei'_'. Tapi saya juga seneng banget ngasih kejutan.

Girl In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang