•GIRL IN MY DREAM•
"Aku minta maaf, karena hampir saja menabrakmu tadi. Apa ada yang terluka darimu?"
"Tidak, hanya goresan kecil"
"Syukurlah"
"Dan juga, kemana kau akan membawaku?" Tanya Nami karena mereka sudah berjalan cukup lama menggunakan mobil Luffy.
"Tidak lama lagi" Jawab Luffy dengan cengiran khasnya.
"Huh..." Nami mendengus kesal, "Entah apa yang membuatku menerima ajakan orang asing sepertimu. Meskipun kau orang dari keluarga terpandang, bukan berarti kau tidak bisa melakukan hal aneh-aneh padaku bukan?" Lanjutnya.
'Dia benar-benar orang yang bar-bar' Batin Luffy. "Tenang saja, aku bukan orang sebejat itu"
"Bagaimana caramu membuatku untuk percaya?"
"Tunggu sebentar lagi, setelah kita sampai aku akan membuatmu percaya padaku, shishisi"
Nami hanya mengerutkan keningnya, lalu menatap kedepan tanpa membuka percakapan lagi.
"Kita sampai" Ucap Luffy setelah memarkirkan mobilnya.
"Kenapa kita kesini?" Tanya Nami.
"Aku hanya ingin membuktikan bahwa, aku bisa menentukan takdir!"
"Hah? Menentukan takdir? Apa maksudnya? Lalu, pada siapa kau akan membuktikannya?"
Luffy menunjuk kearah atas, "To, God" Ucap Luffy tanpa menghilangkan senyumannya, dan sedikit penekanan pada ucapannya.
'Laki-laki ini gila!' Batin Nami.
Luffy keluar dari mobilnya lalu, berjalan membukakan pintu untuk Nami.
"Em-m kau tahu? Aku bisa melakukannya sendiri" Ucap Nami karena canggung dilayani layaknya ratu.
"Aku tahu, tapi aku ingin melakukannya untukmu"
'Dia ini, polos atau goblok sih?' Batin Nami lagi.
"Huh..." Luffy menghela nafasnya, baru tadi pagi dia kesini, memikirkan seseorang gadis yang selalu merasuki pikirannya.
Tapi sekarang, dia kembali. Namun tidak sendiri. Gadis itu kini berdiri disampingnya. Ber-
"Hei! Kau melamun" Panggilan Nami membuat lamunan Luffy buyar begitu saja.
"A-a? Tidak, aku hanya sedang bahagia"
"Bahagia?"
"Ya! Kau mau duduk dan mendengarkan ceritaku?"
Nami menaikan alisnya, "Cerita?" Tanya Nami karena sedikit tidak mengerti apa yang dibicarakan Luffy.
"Ya, aku janji cerita ini akan menarik."
"Um... Oke, tapi-" Nami memberi jeda pada ucapannya.
"Tapi?"
"Beli'in ice cream dulu, mendengarkan cerita tidak akan seru tanpa cemilan" Ucap Nami seraya menunjuk pada salah satu kedai ice cream yang tak jauh dari mereka.
Luffy sedikit heran dibuatnya, "Kau itu sebenarnya orang yang bar-bar atau manja sih?"
"Kalau ga mau yaudah" Baru selangkah Nami berjalan, Luffy segera menahannya.
"O-oke, aku akan membelinya sekarang. Tunggu disini!"
"Hihi, mau aja dikerjain" Ucap Nami tanpa dosa.
Beberapa menit kemudian, Luffy datang dengan sebuah ice cream rasa jeruk ditangannya. "Ini"
"Rasa jeruk? Bagaimana kau tahu aku menyukai jeruk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl In My Dream
ActionGadis yang selalu ada di dalam mimpinya, kini berada didepannya. "Luffy... Tasukete", Tertunduk lemah karena tak kuasa menahan sakit, melihat apa yang terjadi dengan keluarganya. " ATARI MAEDA!". Akankah datangnya seorang lelaki ini bisa menyelamatk...