•GIRL IN MY DREAM•
Pagi yang cerah mulai terlihat. Nami membuka matanya dan melihat jam yang menunjukkan pukul 5 pagi. Dia melirik topi jerami yang masih setia dalam pelukannya. Tersenyum lembut, mengecup topi itu, lalu bergegas mandi untuk menyegarkan diri.
Selesainya mandi, dia berjalan ke dapur untuk menyeduh teh hangat. Hari ini dia akan mengurus surat perpindahan sekolahnya, karena Luffy sudah bilang akan membiayainya, jadi tidak masalah untuknya. Tentu dengan keterangan yang sedikit mengada-ada, karena dia tidak mungkin bilang ingin pindah sekolah karena di suruh ayang.
Nami berjalan mendekati jendela apartemennya dengan cangkir teh ditangannya. "Pagi yang cerah, mungkin sesuatu yang baik akan datang padaku lagi hari ini." Ucap Nami.
Kemudian Nami berlalu untuk mengambil Handphone yang berada di atas laci mejanya. Sebuah pesan telah masuk ke handphonenya. "Luffy" Gumamnya, lalu segera membuka isi pesan itu.
"Pagi ayang"
Nami terkekeh pelan lalu memainkan jari-jemarinya untuk membalas pesan itu.
"Pagi juga ayang orang"
Tidak berselang lama, sebuah balasan sudah ia dapat.
"Ayang siapa tuh?"
"Ayang aku dong"
"Unch... Jadi makin sayang sama ayang"
"Gombal"
"Sekolah mau di anterin gak?"
"Gak usah, nanti malah kamu yang telat. Aku naik bus kaya biasa aja"
"Ok deh, tapi kalau ada yang macem-macem sama kamu bilang aku ya, aku pasti akan menendang bokongnya"
Nami kembali dibuat tertawa oleh Luffy.
"Pasti. Ngomong-ngomong, kamu ketinggalan sesuatu di apartemenku gak?"
"Aku memang merasa ada yang tertinggal. Aku sadar setelah bangun tidur, topi kesayanganku tidak ada, pasti tertinggal tempatmu kan?"
"Ya, ini topinya lagi aku peluk"
"Hm... Jangan bilang kamu lagi ngebayangin kalau aku yang lagi kamu peluk ya?"
"Eh? Kok dia tahu?" Gumam Nami, lalu melanjutkan membalas pesan itu.
"Kok kamu tahu?"
"Iya dong, soalnya kan kita sehati"
"Ih... Luffy kok gombal mulu sih? Belajar dari mana? Perasaan kemarin gak gini-gini amat. Atau... Kamu salah makan?"
Di sisi lain, dengan waktu yang sama. Seorang pria berambut hitam legam dengan luka sayatan di bawah matanya. Sedang bersandar pada kasurnya, tangan kanannya memegang sebuah ponsel genggam, sedangkan ditangan kirinya ada sebuah buku yang berjudul 'Kamus Besar 1001 Kata Romantis Untuk Pacar'.
"Benarkah? Aku gak berubah sama sekali kok. Aku juga makan daging porsi jumbo seperti biasanya"
"Shishishisi. Nami pasti baper nih."
Kembali ke Nami. Ia sedikit berpikir, apa yang terjadi dengan Luffy. Padahal ia yakin, otak Luffy tidak cukup untuk membuat kata-kata romantis seperti itu.
"Lalu, belajar dari mana kata-kata itu?"
"Um... Entahlah, semenjak bertemu denganmu, tiba-tiba kapasitas otakku menambah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl In My Dream
ActionGadis yang selalu ada di dalam mimpinya, kini berada didepannya. "Luffy... Tasukete", Tertunduk lemah karena tak kuasa menahan sakit, melihat apa yang terjadi dengan keluarganya. " ATARI MAEDA!". Akankah datangnya seorang lelaki ini bisa menyelamatk...