Meet You In A Dream

332 27 7
                                    

•GIRL IN MY DREAM•

"Tunggu, aku ingin mencarinya kemana? Aku bahkan tidak tahu apapun tentang gadis itu" Ucap konyol Luffy. Yah, bukan Luffy namanya kalau bertindak dengan rencana.

"Emm... Mungkin, aku akan ke taman bunga. Ya! Wanita selalu menyukai bunga, dan tempat terbaik untuk melihat bunga adalah taman bunga!" Lalu segera Luffy melangkahkan kakinya menuju taman bunga yang jaraknya cukup jauh dari tempat berdirinya sekarang.

Setelah puluhan menit berlari, kini ia sudah berada di taman bunga. Di alihkan pandangannya pada sisi-sisi taman itu, namun dia tidak mendapatkan hasil apapun.

"Huh... Apa aku harus tidur agar aku bisa bertemu dengannya lagi?"

Pandangan Luffy kini beralih pada sebuah pohon sakura yang berada di tengah taman. Terlihat sangat indah dengan adanya bunga-bunga yang mengelilingi bagian bawah pohon itu.

"Tempat yang cocok" Gumam Luffy lalu pergi menaiki pohon sakura itu. Lalu membaringkan tubuhnya pada salah satu dahannya. Menggunakan topi jerami kesayangannya untuk menutupi muka. Lalu tertidur.

.
.
.

"Hei! Luffy! Bangun!"

'Suara itu' Mata Luffy kini terbuka, terlihatlah gadis yang dia cari selama ini. Memangku kepalanya dengan wajah khawatir. Surai Oranye rambutnya terlihat begitu indah di sore hari. "Aku tahu aku akan menemukanmu. Gadis mimpi" Ucap Luffy.

"Gadis mimpi? Apa maksudmu, Luffy?" Bingung gadis itu.

Luffy segera bangun dari tidurnya, lalu memeluk erat gadis itu, seperti dia tidak ingin kehilangannya.

"Luffy, kau sedang mengigau ya?"

Tidak ada jawaban dari Luffy, dia terlalu nikmat memeluk tubuh kecil gadis ini. Namun ada yang aneh, taman yang tadi terlihat ramai kini menjadi sangat sepi, hanya ada dia dan gadis Oranye itu disini. "Kenapa jadi sangat sepi disini?" Gumamnya.

Setelah Luffy melepaskan pelukannya, dia menatap wajah gadis itu. 'Sangat cantik' Batinnya.

"H-Hei, kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya gadis itu. Munculnya semburat merah pada kedua pipinya, membuat dia terlihat semakin imut.

"Kau sangat cantik" Ucap Luffy.

"Benarkah aku secantik itu? Sampai kau tak berkedip sama sekali"

"Ya, kau sangat cantik."

"Dasar gombal" Tangan gadis itu bergerak menangkup wajah Luffy. "Kenapa kau ada disini, Luffy?"

"Aku hanya ingin bertemu denganmu, instingku mengatakan aku akan bertemu denganmu disini" Jawab Luffy.

"Lalu apa yang ingin kau lakukan setelah bertemu denganku?" Tanya gadis itu dengan nada menggoda.

"Entahlah, aku hanya ingin bertemu saja. Rasanya sangat mengganjal di hati kalau tidak bertemu denganmu sehari saja."

"Hahaha, kau memang sangat lucu Luffy"

"Kau tahu? Kau selalu muncul di dalam mimpiku. Dan anehnya aku merasa bahwa kau itu sangat nyata, padahal saat itu aku hanya sedang bermimpi. Tapi-" Luffy bergerak membaringkan kepalanya lagi di pangkuan gadis itu.

Jari-jemari kecilnya mengusap lembut rambut hitam Luffy, "Lanjutkan" Ucapnya.

"Aku yakin pada diriku sendiri bahwa kau memang nyata, kau bukanlah gadis yang hanya muncul di dalam mimpi belaka. Aku percaya itu" Ucap yakin Luffy.

"Heeh? Darimana kau belajar kata-kata indah seperti itu? Padahal aku yakin, otak bodohmu itu tidak akan sanggup membuat kata-kata seperti itu"

"Entahlah, aku hanya berbicara sesuai dengan hatiku"

"Kau memang polos dan bodoh, Luffy. Tapi itulah yang menarik darimu."

"Ngomong-ngomong, dari mana kau tahu namaku. Dan sikapmu juga seolah-olah sudah mengenalku sejak lama"

"Hm? Kenapa kau bertanya seperti itu? Bukankah kita setiap hari bertemu?"

"Maksudmu?"

"Kau lupa? Jangan bilang kau amnesia!"

Luffy dibuat bingung oleh ucapannya. Memerlukan sedikit waktu untuk Luffy mencerna apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Setelah sadar akan sesuatu, Luffy tidak sanggup menahan ekspresi terkejutnya. "Jangan bilang kalau ini hanya mimpi." Ucapnya dengan nada horor.

"Ya, kita sedang berada di dalam mimpimu Luffy"

Masih belum percaya dengan ucapan si gadis, Luffy mencoba memukul kepalanya sendiri sekuat tenaga. "Itte!!!" Jerit Luffy.

"Tidak! Ini bukan mimpi! Buktinya aku bisa merasakan sakit!" Protes Luffy.

"Dasar bodoh, walaupun kita sedang di dalam mimpi, bukan berarti kau tidak bisa merasakan sakit"

"Tapi! Ini terlihat begitu nyata!"

"Terserah apa katamu Luffy, tapi itulah kenyataan"

Luffy segera kembali memeluk gadis itu, erat, sangat erat. "Tapi aku tidak ingin berpisah denganmu" Ucap Luffy.

Gadis itu membalas pelukan Luffy, berusaha untuk menenangkannya. "Tenanglah Luffy, kalau memang jodoh. Kita akan bertemu kembali."

Beberapa menit terlewati, namun tidak ada pertanda akan berhentinya pelukan itu.

"Luffy, aku harus pergi" Ucap si gadis dengan suara selembut mungkin.

"Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu pergi!"

"Tapi ini takdir Luffy, kau tidak akan pernah bisa melawan takdir"

Semburat putih muncul pada tubuh gadis itu.

"Apa yang terjadi denganmu!" Panik Luffy.

"Sudah kubilang, aku akan pergi" Sebelum benar-benar pergi dia memberikan kecupan singkat pada bibir Luffy. Setelah itu, tubuhnya mulai terbang ke atas, dan mulai menghilang.

"Setidaknya beritahu aku namamu!" Teriak Luffy.

"Namaku... Na-"

.
.
.

"Hah!"

"Akhirnya bangun juga kau, dasar adik bodoh!"

"Ace! Kenapa kau ada disini?"

"Aku sedang kebetulan saja lewat sini, lalu tidak sengaja melihatmu sedang tertidur diatas pohon"

"Dimana gadis itu?!" Tanya Luffy.

Ace bingung siapa yang dimaksud Luffy, "Gadis? Siapa?" Tanya balik Ace. "Jangan bilang kau bermimpi tentang gadis Oranye yang selalu kau ceritakan itu lagi?"

Luffy mengangguk, ada sedikit kekecewaan di dalam hatinya.

"Dasar, kurasa kau memang sudah gila, Luffy"

"Aku tidak gila!" Protes Luffy.

"Kalau begitu berdirilah, sekarang sudah larut." Ucap Ace seraya melangkahkan kakinya meninggalkan Luffy.

"Aku masih belum percaya tadi itu hanyalah mimpi. Tapi-" Luffy melihat ke langit atas, "Sebenarnya siapa namanya? Na... Tidak mungkin namanya hanya Na." Lanjut Luffy lalu melangkahkan kakinya menyusul Ace.

.
.
.

Begitulah dunia, selalu membuat para penghuninya kebingungan. Apa yang dipikirkan manusia mustahil, belum tentu hal itu tidak bisa terwujudkan. Kita hanyalah sekumpulan kuman yang sudah dituliskan alur cerita untuk kita jalankan. Dan, bukan berarti kita tidak bisa mengubah isi dalam cerita tersebut. Jadi... Jangan pernah menyerah walaupun kita sedang berada dalam di titik terendah. Karena, dibalik suramnya cerita yang sudah dituliskan, kita dapat mengubahnya dengan berusaha menjadikanya cerita yang sangat indah.

•TO BE CONTINUED•

Update! Entah untuk apa ada kata-kata kek gitu di cerita ini. Termotivasi enggak cringe iya. Tapi, ya sudahlah.

Girl In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang