Chapter 6

1.9K 104 2
                                    

Hope U Enjoy It...





"Enghh..." Taeyong mengerjapkan matanya saat merasakan pantulan sinar mentari yang mengintip dibalik gorden kamar hotel.

"Hoaaaam."

Taeyong mengucek matanya sambil menguap lebar, mengusir rasa kantuk yang masih terasa. Lelaki cantik itu kemudian menolehkan pandangannya ke samping, dimana sang suami yang tengah memeluknya dari belakang, masih bergelung nyaman dimimpinya. Lantas Taeyong membalik badannya dengan sedikit ringisan yang keluar dari belah bibir tipisnya.

Walau terasa sedikit tidak nyaman dibagian bawah tubuhnya saat bergerak, akibat perbuatan sang suami semalam.

Taeyong terkekeh melihat mulut Jaehyun yang tidak tertutup rapat. Kemudian ia mengapit bibir tebal itu dengan jari mungilnya. Jaehyun yang memang telah bangun terkekeh saat jari mungil sang istri mengapit bibirnya.

Namun tiba-tiba Taeyong merasakan mual, ia menggeliatkan tubuhnya berusaha melepaskan diri dari pelukan Jaehyun.

"Hyun-ie, lepas dulu." pinta Taeyong dengan masih berusaha melepas pelukan Jaehyun.

"Lima menit lagi, sayaaang." tolak Jaehyun yang malah semakin mempererat pelukannya pada perut Taeyong.

"Ughh... Yongie nda tahan, mual." lirih Taeyong.

Jaehyun yang mendengarkan ucapan Taeyong langsung membuka kedua matanya. Dengan cepat ia mendudukkan tubuhnya dan membantu sang istri untuk duduk. Jaehyun segera turun dari ranjang, lalu menggendong tubuh mungil Taeyong yang sudah sedikit berisi menuju kamar mandi.

Taeyong memuntahkan cairan dari mulutnya setelah bertemu dengan westafel di dalam kamar mandi. Jaehyun senantiasa memijit tengkuk sang istri. "Sayang, apa kita perlu ke dokter?"

Taeyong menggeleng, ia merasa lemas akibat harus memuntahkan seluruh isi perutnya. Setelah rasa mualya hilang, lelaki mungil itu membalik tubuhnya dan langsung memeluk tubuh sang suami, bermaksud untuk mencari kenyamanan dari aroma tubuh Jaehyun. Namun Taeyong mengernyit saat mualnya kembali melanda, dan ia bisa merasakan bau tak sedap yang berasal dari tubuh sang suami.

"Ughhh." Taeyong kembali menolehkan tubuhnya menghadap westafel dan kembali memuntahkan isi perutnya.

Jaehyun sontak terkejut dan kembali memijit tengkuk sang istri.

Namun Taeyong justru mendorong Jaehyun agar menjauh darinya. "Hyun-ie, jangan mendekat! "

"Kenapa, sayang?" Jaehyun sontak bertanya.

"Yongie, mual." 

"Iya, sayang. Hyun-ie tahu, makanya Hyun-ie disini bantu Yongie, biar mualnya hilang."

"Tapi... Yongie makin mual dekat Hyun-ie, Ughh." Mendengar itu Jaehyun membelalakkan kedua matanya, bagaimana mungkin ia penyebab mual sang istri. "Hyun-ie bau, Yongie nda suka." Jaehyun semakin lemas saat mendengar Taeyong berkata tak menyukai aroma tubuhnya.

"Bau bagaimana, sayang?" tanya Jaehyun sambil menciumi bau tubuhnya sendiri. Ia merasa dirinya tidak bau sama sekali, semalam sehabis kegiatan panas mereka. Jaehyun langsung membersihkan dirinya, dan juga sang istri. Mana mungkin bau bekas sperma mereka semalam masih tercium.  

"Pokoknya Yongie nda mau dekat-dekat Hyun-ie," ucap Taeyong yang masih saja mendorong tubuh sang suami dengan tangan mungilnya.

Jaehyun menyerah, "Baiklah, tapi jika kau butuh sesuatu, beritahu Hyun-ie segera, oke?" Taeyong mengangguk. Jaehyun memilih keluar dari kamar mandi.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang