Chapter 13

1.6K 118 2
                                    


👻 Happy Reading 👻




Hope U Enjoy It...

"Hyun-ie~" Rengek Taeyong.

"Tidak, sayang. Aku tidak akan mengijinkanmu untuk datang ke sana!" tegas Jaehyun.

"Tapi Noona akan sedih kalau Yongie tidak datang."

"Siyeon Noona akan memaklumi keadaanmu. "

"Tapi Yongie sudah janji dengan Tennie dan Winnie untuk pergi bersama ke sana."

Jaehyun justru geram setelah mendengar nama kedua sahabat istrinya itu. Apakah mereka tidak berpikir kondisi Taeyong yang sedang membawa buah hatinya.

"Tidak... Jangan coba-coba untuk ke sana dengan mereka!" ancam Jaehyun.

Taeyong mendengus, sepertinya ia harus mengeluarkan jurus andalannya.

"Pleaseeeeeee." bujuk Taeyong dengan mata bulat yang mengerjap lucu.

Jaehyun menggigit bibir dalamnya, menahan rasa gemas dari sosok cantik di hadapannya ini. Tapi ia tidak akan goyah kali ini. Demi keselamatan sang buah hati.

"Maaf, sayang. Aku tetap tidak akan mengijinkanmu ke sana, oke? Lebih baik istriku ini istirahat dulu di kamar."

Tentu Taeyong pantang menyerah. Dirinya tidak menggubris ucapan Jaehyun. Justru air mata mengalir di mata bulatnya. Memalingkan wajahnya dari Jaehyun dan berniat beranjak dari sisi Jaehyun.

"Lebih baik Yongie pulang saja!" ujarnya dingin. Menyentak tangan Jaehyun yang berada di pinggangnya, langsung berdiri dan berjalan keluar dari ruangan Jaehyun.

Jaehyun panik, sontak ikut berdiri dan langsung memeluk tubuh Taeyong dari belakang. Untuk menghentikan langkah lelaki cantik itu. "Jangan marah, sayang. Yongie pasti paham kenapa Hyun-ie tidak mengijinkan ke sana. Untuk kali ini saja, turuti Hyun-ie, ya?"

Taeyong menggigit bibir sambil memejamkan matanya. Menahan rasa emosi dan kecewa yang dirasakannya.

Taeyong paham kekhawatiran Jaehyun, tapi bukannya tidak ingin menahan rasa mengidamnya, tapi hasrat ingin melihat sang kakak perempuannya secara langsung di bangku penonton sangat tinggi. Entahlah kenapa sang anak seperti memaksanya untuk datang ke konser yang di gelar sang kakak hari ini.

Melemaskan badannya yang dipeluk Jaehyun dari belakang. Taeyong menghirup nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. "Yongie, mengerti, Yongie tidak akan meminta lagi!" ujar Taeyong. Nada suaranya begitu dingin terdengar. Membuat Jaehyun tertegun sejenak. Lelaki tampan itu sangat sadar jika sang istri sudah berbicara dengan nada seperti itu, maka Taeyong benar-benar marah.

"Tolong lepaskan pelukanmu, Jae. Aku ingin pulang untuk istirahat!"

"Kenapa Yongie tidak istirahat di sini saja?"

"Tidak, aku ingin istirahat di rumah!"

Jaehyun mengangguk.

"Baiklah, Hyun-ie antar, ya?"

"Tidak, Yongie pulang sendiri saja!" Nada suara Taeyong masih ketus.

Jaehyun merebahkan kepalanya di bahu Taeyong.

"Sayaaang, biarkan Hyun-ie yang mengantarkan, ya? Yongie boleh marah dengan Hyun-ie. Tapi Hyun-ie ingin memastikan kalau Yongie baik-baik saja sampai di rumah." Jaehyun mengusap lembut perut buncit Taeyong dari belakang.

Taeyong menghela nafas panjang.

"Baiklah." Terdengar nada suara Taeyong lebih lembut dari tadi.

Jaehyun tersenyum senang, merangkul pinggang Taeyong. Mereka melangkah keluar meninggalkan ruangan Jaehyun.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang