11. Nayanika

131 25 7
                                    

           Sore hari yang cerah. Kayyara tersenyum manis melihat langit yang nampaknya tidak akan turun hujan. Sore ini ia berencana mengunjungi makam Kakaknya lalu mencari tempat indah untuk ia melukis.

Kayyara memilih naik Bus untuk ketempat tujuannya. Orangtuanya tidak menyediakan kendaraan apapun. Ia juga tidak memiliki supir yang bisa ia gunakan kemanapun ia mau. Meminta ditemani Elbryan? Kayyara tidak ingin merepotkan cowok itu.

Bus berhenti sekejap untuk mengambil penumpang. Kayyara memandang kearah pintu yang terbuka. Matanya kemudian menyipit melihat seorang gadis yang lebih muda darinya memasuki Bus.

Gadis itu tersenyum kearahnya dan memilih tempat duduk disebelahnya. Keduanya duduk dikursi panjang paling belakang.

"Kak Inget aku nggak?" tanya gadis itu dengan senyum yang merekah.

"Maaf?" Kayyara tersenyum canggung. Ia merasa tidak asing dengan wajah gadis disampingnya. Namun ia tidak ingat pertemuan mereka.

"Aku Ara. Yang waktu itu beli lukisan Kakak. Terus habis itu kita makan bareng di Cafe dekat rumah aku" ujar Arabella membuat wajah bingung Kayyara berubah. Ia mengingat gadis ini.

"Ara, apa kabar?" tanyanya dengan senyum manis.

"Baik" jawab Arabella masih dengan senyum manisnya.

"Kak, kata Ayah Bundaku lukisan yang aku beli dari Kakak bagus. Sekarang lukisannya dipasang diruang keluarga" ujar Arabella memberitahu dengan wajah antusiasnya.

"Kakak seneng dengernya" balas Kayyara.

Sedikit ada rasa iri mendengar Arabella yang menyebutkan Ayah dan Bunda nya. Apalagi kedua orangtua gadis itu mendukung apapun yang diperbuatnya.

"Kakak mau kemana sore sore gini?" tanya Arabella. Gadis SMP itu memandang penampilan Kayyara yang terbilang simpel dan tidak terbuka sama sekali.

"Mau ke TPU" jawabnya.

Wajah Arabella yang semula sumringah berubah menjadi sedih. Ia merasa bersalah karena menanyakannya.

"Maaf ya Kak. Tapi kalau boleh tahu, Kakak mau ngunjungin makam siapa?" tanyanya membuat Kayyara terkekeh.

"Makam Kakaknya Kakak"

Bibir Arabella membulat dengan kepala yang yang mengangguk mengerti. Namun gadis itu kemudian mengerinyit heran.

"Kok bawa alat lukis? Kakak mau ngelukis di TPU?" tanyanya membuat Kayyara terkekeh sekali lagi.

"Niatnya setelah dari TPU, Kakak mau nyari tempat bagus buat ngelukis"

Mendengar ucapan Kayyara. Netra Arabella kembali berbinar. Tanpa sadar gadis itu menggenggam erat pergelangan tangan Kayyara yang berada dipangkuan.

"Aku ikut boleh Kak? Mau nunjukin ke Kakak tempat yang bagus"

Kayyara mengerinyit kan dahinya bingung "Kamu nggak ada tujuan emang? Ini kan kamu naik Bus"

"Sebenernya aku bosen dirumah. Jadi aku keluar jalan jalan naik Bus, niatnya habis Bus ini turun dipemberhentian terakhir, aku mau naik Bus lagi buat balik kerumah" jawab Arabella.

Kayyara tercengang mendengar niat Arabella yang entah penting atau tidak. Satu hal yang kini ia tahu dari Arabella. Gadis itu sangat random.

"Kamu boleh ikut" ucap Kayyara membuat gadis SMP itu bersorak heboh. Ia melupakan dirinya berada didalam Bus sekarang.

Bus berhenti setelah Kayyara mengetuk dua kali atap Bus. Gadis itu berdiri, membayar Bus diikuti oleh Arabella dan turun diikuti Arabella.

Gadis SMP itu memegang ujung bajunya sebagai pegangan. Entah kenapa Kayyara merasa senang bersama dengan Arabella. Gadis itu mampu menghiburnya dengan karakternya ceria.

ABSTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang