Hujan {5}

1.9K 135 3
                                    

Mark keluar dari kamarnya dengan sebuah buku yang di pegang, rencananya dia akan mengembalikan buku tersebut pada tempatnya di perpustakaan lantai 3 lalu balik lagi ke kamar untuk beristirahat tapi sepertinya niat Mark harus dia urungkan begitu melihat Jeno yang kini tengah berdiri di balkon.

Mark memandang Jeno sebentar, dia lalu memutuskan untuk pergi menghampiri Jeno.

"Jen"

Merasa namanya terpanggang Jeno lantas berbalik dan melihat Mark yang berjalan menghampiri nya.

"Kok belum tidur?" Tanya Mark.

"Belum ngantuk kak" Jawab nya.

"Adek mana?"

"Udah tidur"

"Cepat amat? Biasanya juga kalian barengan jam tidur nya? Ini kok adek duluan yang tidur"

"Capek dia nya, mungkin karena seharian ini tukeran tempat dengan Youngjae jadi mungkin aja dia kecapekan" Ucap Jeno bohong.

Jelas lah dia bohong, Eric memang tidur karena kelelahan tapi bukan karena tukaran raga dengan Youngjae tapi karena tadi membantu Taeyong. Tidak mungkin kan Jeno berterus-terang kepada Mark yang sebenarnya? Bisa ngamuk kakak sulung nya itu kalo tau.

Mark hanya mengangguk paham.

Keheningan menimpa keduanya tak ada lagi yang bersuara, Jeno yang sibuk memandang langit malam dan Mark yang lebih memilih diam karena kini pikiran juga hati nya sedang berperang untuk menceritakan masalah yang terjadi antara dirinya juga sang papa.

"Kak" Panggil Jeno untuk memecahkan keheningan di antara mereka.

"Hem? Kenapa?"

"Apa terjadi sesuatu dengan mu dan ayah?" Tanya Jeno untuk kedua kalinya.

"Tidak ada—"

"Jawablah sejujurnya, aku tau ada sesuatu yang terjadi di antara kalian berdua" Potong Jeno.

Mark menghela nafas, sepertinya dia memang harus menceritakan apa yang terjadi antara dia dan Jaehyun kemarin malam.

"Aku dan ayah berdebat kemarin malam"

"Kakak dan ayah?"

Mark mengangguk. "Lebih tepatnya Minhyung, dialah yang berdebat dengan ayah"

"Bagaimana bisa?" Ujar Jeno tak percaya.

Mark lalu menceritakan kejadian kemarin malam, dia menceritakan semuanya. Dari sang ayah yang bersikeras agar mereka tidak membenci sang ibu hingga Jaehyun yang tidak sengaja mengatakan hal yang membuat Mark sedikit mulai mengerti semuanya, Mark menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat.

Dia juga menceritakan jika sang ibu memiliki penyakit kejiwaan serta alasan di balik kematian ibu mereka, semuanya Mark ceritakan tanpa terkecuali.

Jeno sebagai yang pendengar yang baik hanya bisa diam dan terkejut begitu mendengar penjelasan Mark, tidak ada niatan untuk memotong cerita Mark.

"J-Jadi ibu meninggal karena meminum obat terlalu banyak?"

Mark mengangguk. "Benar, bahkan sebelum kematian menjemput ibu. Dia sempat menangis dan meminta maaf pada kita" Ujar Mark.

"Bolehkah aku tidak mempercayai kenyataan itu?"

"Awalnya aku juga tidak ingin percaya tapi begitu aku mendengar penjelasan paman Yuta, paman Jhonny dan paman Hobi akhirnya aku percaya jika itu memang benar.

Namun semua itu tidak ada mengubah rasa benci ku untuk ibu, Jen. Dia sudah melukai kita, aku tidak bisa menerima nya begitu saja. Aku tidak mudah memaafkan nya, lukai yang dia beri sangat dalam membuat ku sudah membenci nya sejak datang nya Minhyung untuk ku"

Rain {Jaeyong Fam's}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang