Hujan {7}

1.5K 135 8
                                    

Hujan turun lagi dan kali ini begitu deras membuat siapa saja sulit untuk beraktivitas tak ada tanda-tanda untuk hujan berhenti turun, sudah sedari pagi hujan terus turun hingga sekarang yang menjelang malam membuat sebagian orang-orang hanya bisa berdiam diri dan tak melakukan apa-apa.

Bahkan jalanan yang biasanya ramai akan kendaraan kini begitu sepi hanya ada beberapa saja yang lewat.

Walaupun hujan turun dengan derasnya itu tak mampu membuat seorang Jung Jaehyun untuk berhenti melakukan pekerjaannya, dia malah terus bekerja tanpa memperdulikan cuaca yang ada.

Bahkan kini dia sedang melajukan mobilnya menuju tempat klien nya berada nya, Jaehyun mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Dia terus melajukan mobilnya hingga tiba-tiba saja mobil yang dia kendari mati di tengah jalan membuat nya kesal sekaligus marah.

Jaehyun berdecak kesal. "Ck, sial. Mana tempat nya masih jauh lagi jika seperti ini kakak akan marah pada ku" Gerutunya.

Jaehyun lantas mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Hoseok agar dia dapat menjemput nya tapi sepertinya harapan Jaehyun hilang karena nomor Hoseok tidak aktif.

Jaehyun hanya bisa menghela nafas, dia menyandarkan tubuh nya ke dashboard mobilnya.

Kruk...

Ah sial, sekarang perut nya berbunyi. Dia lapar dan tidak ada makanan di dalam mobilnya, hari ini benar-benar hari yang sial untuk dirinya.

Jaehyun melihat ke luar jendela mobil dan mencari sebuah cafe atau restoran makanan barang kali dia bisa menunggu seseorang menjemputnya sambil makan namun sepertinya nihil, tak ada satupun tempat makan yang ada hanya lah toko pakaian juga toko-toko yang tak berguna lain nya.

Namun ada satu toko yang menarik perhatian Jaehyun yaitu bakery shop tapi letaknya agak sedikit jauh, kemungkinan jika dia berlari maka tubuh nya akan basah karena hujan. Haruskan dia pergi kesana? Tapi bagaimana dengan baju nya?

Ah, dia bingung sekarang.

Kruk... Kruk..

Perutnya bunyi lagi dan sepertinya cacing-cacing yang ada di dalam dirinya kini meminta di isi.

Jaehyun menghela nafas, sepertinya dia akan benar-benar menembus hujan untuk sampai ke bakery shop yang ada di ujung jalan. Biarlah bajunya basa asalkan perutnya terisi dan cacing-cacing yang ada dia dalam perutnya tidak meronta-ronta lagi.

Dia lantas memasukkan handphone, dompet dan kunci mobilnya ke dalam saku. Jaehyun lalu membuka pintu mobil dan menutup kembali setelah itu dia berlari sekencang-kencang nya untuk menembus hujan.

Namun Jaehyun tidak melihat jika di depan ada kubangan air hujan, dia malah terus berlari dan berakhir jatuh terpeleset karena lumpur yang ada di kubangan air tersebut.

Jaehyun meringis kesakitan, sungguh saat ini bokongnya benar-benar sakit.

"Akh, ini menyakitkan" Ringis nya.

Ingin rasa nya dia berteriak sekuat mungkin tapi dia sadar jika ia melakukan itu maka dia akan benar-benar di anggap sebagai orang gila.

Tiba-tiba seseorang berdiri di depan Jaehyun membuat dirinya harus mendongak dan melihat siapa yang kini tengah berdiri di depannya sambil melindungi dirinya dari hujan dengan payung.

"Taeyong?/Jaehyun?" Ucap keduanya bersamaan.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jaehyun.

"Seharusnya itu pertanyaan ku, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Taeyong.

Rain {Jaeyong Fam's}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang