5

462 96 20
                                    

Jihyo POV

"Awalnya aku berpikir akan menggandengmu untuk datang ke pestanya dan berkata, halo namaku Park Jihyo, mantan tunanganmu selama empat tahun. Kini aku menjadi seorang lesbian karena aku alergi dengan lelaki, terutama lelaki brengsek sepertimu."

Sana tertawa mendengar omong kosong yang keluar dari mulutku. "Lalu aku akan menciummu tepat di depan Daniel." Sana memperlihatkan senyumnya nakalnya.

"Kupikir itu ide yang bagus." Aku meminum teh hijauku dengan perlahan, ngomong-ngomong aku sedang dalam masa diet.

Kami berada di kedai teh, mengisi waktu makan siang kami. Tempatnya tak berada jauh dari kantor, jadi kami tak perlu khawatir akan terlambat kembali ke kantor karena terlalu asyik mengobrol disini.

"Tapi kupikir akan lebih menyenangkan jika kau datang ke pestanya Dengan dua tangan yang bekerja aktif." Sana menopang dagunya di meja.

Kedua mataku menyipit, "Maksudmu?"

"Tangan kanan bekerja untuk menampar Daniel. Ingat, tamparan yang keras!" huh, ucapan Sana langsung membuat tanganku gatal. "dan tangan kiri bekerja untuk menggandeng Jeon Jungkook, membawanya tepat ke hadapan Daniel. Aku bahkan membayangkan kau datang ke pernikahannya dengan perut membucit."

Kali ini mulutku membulat, "Oh, membawa Jeon Jungkook adalah ide yang gila, Sana sayang."

"Bahkan jika kau tak bisa datang ke pernikahannya dengan menggandeng Jeon Jungkook, kau masih bisa bertemu dengannya dalam keadaan perut membuncit di lain waktu. Aku bersumpah, dia akan menyesal meninggalkanmu karena melihat Park Jihyo yang sialan seksi saat sedang hamil."

Setiap yang diucapkan Sana selalu membuatku merasa menjadi wanita paling super. Super cantik, super seksi, ataupun super beruntung.

"Bukankah tujuanmu memiliki bayi adalah untuk menunjukan bahwa Park Jihyo masih bisa memiliki kebahagiaannya sendiri tanpa harus berkomitmen? Tunjukan kebahagiaanmu pada orang yang sudah menyakitimu, Jihyo sayang."

Mendengar kata-kata Sana membuatku ingin meminta Sehun untuk tak segera menikahinya, dengan begitu aku akan terus memilikinya semauku.

Sana, aku mencintamu dengan segala perhatian dan kata-kata gilamu.

.

.

Seumur hidupnya, Jungkook tak pernah menerima sebuah penolakan. Terutama sebuah penolakan dari orang yang sudah merendahkannya seperti Jihyo. Karena itu, ia bersumpah akan mendapatkan Jihyo bagaimanapun caranya.

"Hubungan kita akan saling menguntungkan, Jihyo."

Jihyo kini berada di hadapannya.

Jihyo kini berada di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kuharap begitu."

Jungkook diam-diam tersenyum, ia tahu bahwa Jihyo pada akhirnya akan menyerah juga. Cepat atau lambat Jihyo akan menyetujui usulannya untuk menjadi ayah dari anaknya. Menyetujui Jeon Jungkook untuk menjadi pendonornya.

You Are My Glory ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang