10

680 85 16
                                    

Jihyo berhasil datang ke hotel sendirian. Sebelumnya Ravn bersikeras untuk menemaninya, selain hanya mengantarnya sampai di luar hotel. Pria itu ingin bertemu Jungkook terlebih dahulu dan bahkan berniat mengantarnya hingga masuk ke dalam kamar. Jihyo butuh waktu untuk meyakinkan Ravn dan berkata padanya bahwa Jungkook tak ada di dalam, pria itu akan datang sedikit terlambat. Dan segala bujuk rayunya membuahkan hasil dengan Ravn yang mengurungkan niat untuk ikut ke dalam hotel.

Jihyo saat ini berada di depan pintu utama, bertemu dengan seorang pelayan yang membimbingnya dengan menyerahkan kunci hotel.

Pandangannya menyapu orang-orang yang berada di lobby bawah, Jihyo berpikir bahwa Jungkook terlalu berlebihan dengan membawanya ke hotel kelas atas seperti ini hanya untuk melakukan seks satu malam. Jihyo pernah mendebatkan hal ini dengan Jungkook, dan pria itu beralasan dia yang akan menanggung biayanya karena dia memang menghasilkan uang lebih banyak dari Jihyo. Lagipula Jihyo harus menabung untuk keperluan anaknya nanti, dan itu memang masuk akal meskipun awalnya dia keberatan.

Dan saat ini Jihyo merasa bahwa dirinya terlihat konyol, Jungkook membuatnya datang ke hotel dengan tujuan yang lebih mirip untuk berbisnis. Pria itu tak mengijinkannya untuk pulang ke apartemennya terlebih dahulu hanya untuk mandi dan berganti pakaian yang layak.

Tanpa terasa Jihyo sudah berada di lorong lantai satu yang akan membawanya menuju kamar. Jihyo membuka pintunya dan berjalan masuk ke dalam.

"Astaga," gumam Jihyo terkesiap. Jihyo membekap mulutnya yang terbuka dan menatap taburan bunga mawar di atas ranjang dengan mata terpana. Kamar yang dipesan Jungkook lebih cocok untuk sepasang suami istri yang sedang berbulan madu.

 Kamar yang dipesan Jungkook lebih cocok untuk sepasang suami istri yang sedang berbulan madu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihyo duduk di atas ranjang dan menikmati aroma bunga mawar yang mampu meredam kegugupannya. Jungkook tak berada disini namun pria itu mampu membuat Jihyo tersentuh dengan segala usahanya.

"Oh, apa ini untukku?"

Kedua tangannya terulur mengambil sebuah kotak berukuran sedang di atas meja nakas. Kotak berbalut sampul merah dengan sebuah pita cantik yang berada di atasnya. Jihyo tak perlu bertanya pada Jungkook terlebih dahulu, bahkan pria itu dengan berbaik hati menulis namanya di sebuah kertas kecil yang terdapat di atas kotak tersebut untuk mengurangi kebingungannya.

Wajah Jihyo merona saat melihat sebuah lingerie terdapat di dalam kotak tersebut. Setelah membelikannya satu set bra dan celana dalam, Jungkook masih memberinya lingerie cantik berwarna putih bersih.

"Sangat indah...," ujar Jihyo tanpa sadar.

Kedua matanya terfokus pada lingerie tipis yang sebentar lagi akan membalut tubuhnya. Entah mengapa namun dia tak sabar untuk memakai ini di depan Jungkook dan melihat reaksinya. Setidaknya dia akan membuat Jungkook senang sebagai balasan atas segala hal baik yang telah pria itu lakukan.

Jihyo kembali menaruh lingerie itu ke tempat semula. Setelah dibuat terpana dengan semua keindahan yang disiapkan Jungkook, Jihyo berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Bahkan ruangan di pojok kamar ini pun tak luput dari perhatian Jungkook, pria itu mungkin menyuruh seseorang untuk membuat lebih nyaman dengan menambahkan aroma terapi yang menenangkan di dalamnya.

You Are My Glory ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang