16

368 98 15
                                    

Jungkook menepati ucapannya kemarin, ia berhasil membuat Jihyo berada di dalam mobilnya tepat pukul tujuh malam. Sebelumnya Jungkook menjemput Jihyo di apartemennya, dan ia harus menunggu hampir dua jam karena wanita itu harus berdandan terlebih dahulu. Jungkook berpikir mungkin Jihyo sedang membalaskan dendamnya.

"Kau tahu, Kookie, aku sedikit mual."

Jungkook mendengus geli mendengar ucapan Jihyo. Ia mengerti apa maksudnya, itu hanya bualan Jihyo itu karena malam ini wanita itu harus menemaninya ke sebuah acara pernikahan. Dan dari yang Jungkook masih ingat, Jihyo benci pernikahan.

"Dan kau tahu, Jihyo, ini sedikit lucu karena akupun merasakannya."

Jihyo menoleh cepat. "Kau membencinya juga?" Jihyo tak pernah tahu tentang yang satu itu, atau mungkin ia memang tak tahu banyak tentang Jungkook. Lagipula Jihyo merasa ia memang tak perlu tahu apapun tentang Jungkook.

Jungkook mengangguk dengan mata yang terfokus pada jalanan. "Ya, hanya saja ini adalah pernikahan penting. Maksudku, kehadiranku sebagai salah satu bentuk persetujuan kerja sama."

Jihyo mengangguk. "Oh, berhubungan dengan kontrak kerja? Kalau begitu lakukan dengan cepat sebelum aku muntah seperti orang mabuk di pernikahan orang lain." gurau Jihyo.

Hampir satu jam dalam perjalanan dan mereka pun sampai di tempat tujuan. Jungkook malam ini bersikap gentleman dengan turun lebih dulu dari mobil dan membukakan pintu untuk Jihyo. Namun Jihyo sama sekali tak tersentuh dengan perlakuan Jungkook, ia tahu pria itu sedang mencari perhatian agar telihat keren.

 Namun Jihyo sama sekali tak tersentuh dengan perlakuan Jungkook, ia tahu pria itu sedang mencari perhatian agar telihat keren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, apa lagi?" Tanya Jihyo saat Jungkook hanya diam di sampingnya.

Jungkook melirik lengannya sendiri dan berkata, "Aku tak terbiasa datang ke sebuah acara dengan lengan yang terasa kosong."

Jihyo memutar matanya malas. "Dan aku bukan salah satu wanitamu, Kookie," Jihyo menekankan. "tapi ini demi janji kehamilan di percobaan kedua," sambung Jihyo dengan pipi yang sedikit bersemu.

Jungkook menyeringai, kemudian berbisik, "Dengan senang hati akan kutepati, Jihyo-ya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are My Glory ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang