12

387 80 2
                                    

Sekali lagi Jihyo beruntung karena Taehyung masih berbaik hati membelikannya pakaian dalam. Ia masih bisa pulang dengan keadaan nyaman meskipun tetap dalam setelan pakaian kerjanya, yang sejujurnya memang sedikit menyusahkan. Terlebih ini adalah hari minggu. Memangnya berapa banyak orang yang memakai pakaian kerja di hari minggu sepertinya?

Jihyo berniat pulang dengan taksi namun Ravn tiba-tiba mengirimnya pesan dan mengatakan akan menjemputnya sekarang juga. Ini yang selalu mereka sebut insting persahabatan, selalu ada di saat membutuhkan.

Jihyo menunggu di lobby hotel selama kurang lebih 15 menit hingga Ravn datang menjemputnya menggunakan mobil miliknya sendiri.

"Mobilmu terparkir rapih di parkiran apartemenmu," ujar Ravn saat Jihyo bertanya dimana keberadaan mobilnya.

Setidaknya Jihyo harus memastikan benda termahal yang dimilikinya itu baik-baik saja. Meski tak semewah mobil milik Ravn atau Jungkook sekalipun, mobil itu sangat berharga baginya. Mobil yang menjadi bukti kerja kerasnya sebagai pegawai kantoran— yang meskipun hanya seorang pegawai biasa.

"Kau baik-baik saja?" tanya Ravn membuka pembicaraan.

Jihyo yang duduk di sampingnya menoleh. "Ravn, kau kembali bersikap berlebihan." ia tersenyum.

"Jihyo, aku tahu kau tak siap untuk semua itu."

"Tapi aku bisa melakukannya dan aku baik-baik saja," timpal Jihyo cepat. Memperlihatkan senyum lebarnya, meyakinkan pada Ravn bahwa ia baik-baik saja. Sebuah seks malam yang hebat akan membuat pagi yang hebat juga untuk Jihyo.

"Apa Jungkook kasar padamu? Maksudku, apa dia memperlakukanmu dengan baik?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa Jungkook kasar padamu? Maksudku, apa dia memperlakukanmu dengan baik?"

Jihyo terkekeh mendengar pertanyaan polos Ravn. Pria itu masih saja memperlihatkan rasa khawatirnya.

"Apa kau pernah melakukan seks dengan seorang wanita?"

Pertanyaan Jihyo sontak membuat Ravn terkejut, kedua matanya terbuka lebar. "Demi Tuhan, Jihyo, tentu saja aku pernah melakukannya. Aku bahkan pertama kali melakukannya saat baru memasuki sekolah menengah pertama."

Jihyo menatap jengah Ravn yang membanggakan dirinya sendiri. "Apa yang kau lakukan saat itu?" tanya Jihyo kemudian.

"Karena wanita itu adalah kekasih pertamaku, jadi aku menyebutnya bercinta. Singkatnya, aku memasukan milikku ke dalamnya."

Jihyo mengulum senyumnya. "Kalau begitu kau sudah mendapat jawaban atas pertanyaanmu tadi. Jungkook juga melakukan hal yang sama padaku, jadi kau tak perlu khawatir lagi." sebelah tangannya terulur dan mengusap pundak Ravn.

"Tapi kau bukan bercinta, kau melakukan seks."

Ucapan Ravn membuat Jihyo sesaat membungkam mulutnya. Memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan pada Ravn. Ini bukan berarti ia mengharapkan apa yang Jungkook lakukan tadi malam bersamanya bisa disebut bercinta, ia hanya sedang berpikir bagaimana caranya meyakinkan Ravn bahwa ia baik-baik saja. Entah itu ia bercinta atau sekedar melakukan seks sekalipun.

You Are My Glory ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang