Dinner Romantis

25 3 0
                                    

"Lu lagi pikirin apa?"

"Gua lagi nggak pikirin apa-apa, ji?"

"Ini apa?" Gio memperlihatkan tulisan note di laptop Daniel bertulis nama Dhira, Nadhira dan tidak sengaja ponsel Daniel menyala di layarnya masih tertera akun sosial media Nadhira.

"Nadhira?"

"Hm?" Daniel mengambil segelas air minum yang berada di samping laptopnya.

"Lu suka Dhira, Niel?"

Daniel kaget, air yang sedang ada dimulutnya tiba-tiba menyembur ke wajah Gio.

"Iya bagus, Niel. Sering-sering aja gini ya," kesal Gio yang langsung mengambil tisu yang berada tak jauh darinya. "Untung disembur sama bos sekaligus temen sendiri, coba sama yang lain, udah gua tonjok kali."

"Maaf-maaf, lagian lu ngagetin sih," ucap Daniel, mencari pembelaan.

"Jadi bener kan?"

"Bener apanya?" tanya Daniel.

"Lu suka sama Dhira kan?" tanya Gio sekali lagi, ia cukup gemas dengan jawaban Daniel yang ragu-ragu.

Daniel terdiam dan mengangguk pelan.

"Apa gua bilang kan pasti kepincut sama Dhira, gua aja awal-awal kenal dia sempet suka," jujur Gio.

Memang awal Gio, Hanna dan Nadhira berteman baik sebelum Daniel mengenal Nadhira. Jadi pantas saja Gio lebih mengenal Dhira di timbang Daniel teman yang hanya kenal nama dan teman main saja.

"Jadian lah," seru Gio

"Kan udah jadian."

"Tapi pura-pura kan?" Daniel mengangguk.

"Lu tembak lagi tapi yang sungguh-sungguh, gua yakin Nashira nggak kaya Bella."

Bella mantan pacar Daniel yang tiba-tiba saja meninggalkan nya pergi keluar negeri.

"Gimana caranya?" tanya Daniel, ia bingung harus menyatakan seperti apa.

"Cari yang dia suka."

"Cari yang Dhira suka?" gumam Daniel.

"Duh, Daniel seharusnya lu tahu... Kan lu udah pernah pacaran sebelumnya, jangan sok lupa gitu deh," sahut Gio gemas.

"Gua nggak lupa, hanya jaga-jaga aja," alibi Daniel.

Sebenarnya ia sudah mulai melupakan wanita yang bernama Bella itu yang pergi meninggalkannya setelah itu memposting pria baru di akjn sosial medianya. Daniel salah apa?

"Yaudah ikutin kata hati," saran Gio.

Daniel mengangguk setuju.

"Sekarang cari dah tuh kesukaan Dhira apa, gua mau jemput Hanna dulu," ucap Gio, ia mulai membereskan barangnay yang berada di meja.

"Duluan bro," pamit Gio. "Semoga Nadhira nggak nyesel nerima lu," tambahnya, ia sambil menepuk pelan bahu Daniel.

"Kampret."

***

Setelah sampai di rumah Daniel tidak langsung mengerjakan yamg sekarang, ia lebih memilih bagaimana menyatakan perasaannya agar Nadhira tidak mengira bahwa dia pura-pura.

"Ayo Daniel berpikir," gumam Daniel.

Ia membuka laptop dan mencari tips di web internet untuk menyatakan perasaannya. Duh si Daniel, kenapa harus search padalah dia sudah pernah pacaran.

Tetapi saat ini ia benar-benar membutuhkan refrensi. Dari pada stress, mending ia mengerjakan proyek yang sudah pasti di depan mata.

"Duh, malah nggak fokus gini."

Fake DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang