✍️ Lagi-lagi Dia

101 36 7
                                    

Haiii gimana kabar kalian?semoga sehat-sehat selalu ya,biar bisa kasih bintang dan komen di cerita pertama aku💗

Yuk langsung aja yuk.

Sebelumnya itu jangan lupa follow Instagram Devan dan kawan kawan.
Kalau lupa ada di prt 10.

Jangan bosen-bosen nunggu cerita aku ya😚😊

__________

Di perjalanan Anna dan Devan hanya diam. Devan yang melihat keadaan ini sedikit kebingungan.

"An" panggil Devan.

"Fokus kejalan aja" ucap Anna.

Devan pun kembali diam, tambah kebingung dengan respon Anna. Setelah cukup lama untuk sampai ditujuan Devan dan Anna bergegas untuk kedalam mall.

"Dimana"

"....."

"Udah di dalam"

"....."

"Oh oke"

Anna mengakhiri sambungan telpon

"Mereka makan di lantai 2" ucap Anna berjalan terlebih dahulu.

"Apa semua wanita suka marah-marah tanpa kejelasan?" Devan heran melihat Tingkah Anna.

¤¤¤¤¤¤

"Ituuu Anna" teriak heboh Mita.

Semua pun menoleh ke arah tujuk Mita.

"Biasa aja kali" ucap Fani.

"Tau kek ga pernah ngeliat orang aja" sambung Alvian.

"Kenapa jadi lu berdua yang sewot" kali ini bukan Mita yang melawan anak kembar tak serahim itu, melainkan pawang Mita. Denis.
Mita yang melihat itu pun tersenyum senang dengan muka angkuhnya.

"Curang lu mit bawa pawang" kalah telak Alvian.

"Gua kan ada pawang emang nya lu jomblo" ujar Mita sambil memeluk lengan Denis.

"Gua juga ada pawang" tak mau kalah Fani.

Anna bersama dengan Devan sudah duduk dan memesan makanan.

"Mana!" Ucap Mita dan Denis bersamaan.

Fani yang melihat Denis dan Mita pun sedikit terkejut.

"An lu mau ga jadi pacar gua" ucap Fani seenak hati. Anna yang mood nya hancur pun tidak ingin ada niatan ikut campur dalam pembahasan mereka.

Mereka yang melihat itu tertawa.

"Manusia tidak sadar diri" ucap Mita.

Fani sedikit kesal dan merasa bahwa diri nya memang tidak pantas untuk siapa-siapa.

"Ra gua cakep ga?" tanya fani kepada Aira yang dari tadi hanya diam. Anna yang melihat itu semakin di buat emosi.

"Udah lah fan lu diam aja" ucap Anna yang sudah mudah jengah melihat tingkah Fani.

"Sepertinya nona satu ini bermasalah di moodnya" kata Fani.

Mereka melihat itu semua pun kebingungan beralih menatap Devan sebagai pertanda bertanya. Devan yang tak mengerti pun hanya menggelengkan kepalanya.

Tak lama makanan pun datang.

"Yeyy makan" ucap senang Mita dan ingin langsung melahap.

"Doa dulu" ucap Denis kepada sang pacar.

Melihat itu semua rasanya tidak mungkin jika Mita dan Denis bersatu. Mita yang menyatukan tangan di dada ketika berdoa dan Denis yang menadahkan tangan.

AIRA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang