● Happy Reading ●
Pagi itu Diamond Class sedang dalam keadaan jam kosong, yang membuat siswa-siswi di kelas itu berisik gak ketolong, udah kayak pasar Tanah Abang woi! Sehingga-lah Keysa yang merasa telinganya mulai memanas pun menggebrak meja di hadapannya sampai bolong.
Ah, nggak kok.
Brakkk!
Keysa menggebrak meja Tasya dengan separuh tenaganya dan menimbulkan suara cukup keras hingga membuat kelas amat sunyi setelahnya. "Lo semua bisa gak kecilin volume congor kalian itu?!"
Aisya pun menatap Keysa serius, "Heh! Lu juga bisa gak kalo mau gebrak meja tuh pelan pelan, gue jantungan pingsan mau lu gotong gue?"
"Bikin gue kaget aja, Key, kalau enggak, bilang-bilang kek kalau mau gebrak meja." Tasya menimpali
"Ya lagian berisik banget, njir, dah ah sonoan gue pengen duduk!" sergah Keysa sambil mendorong Tasya dan Aisya yang tengah duduk. Keysa duduk di sebelah Tasya, Tasya dihimpit di tengah sementara Aisya sudah berada diujung kursi dan terlihat mau terjatuh dari tempatnya.
"Sonoan kenapa, anjing," Keysa terus menghimpit Tasya, karena dia sedang kesal dan tak tahu mau meluapkan kekesalannya itu bagaimana jadi dia mencari gara-gara dengan dua kakak pungutnya itu. Karena sudah tak kebagian kursi, akhirnya Aisya terjengkang ke samping karena Keysa terus menggeser badannya ke samping.
Dan saat tersungkur ke lantai saat itu, Ahmad yang kebetulan duduk di bangku sebelah juga terjatuh dan nyaris menimpa Aisya. Anak itu hampir jatuh entah karena apa, memang dia itu doyan banget tiba-tiba nge-gubrak dimana aja.
"Heh bayi Dugong, lu bisa diem gak sih?! Sakit nih!" erang Aisya lantang sambil mendorong Ahmad yang hampir menimpanya tadi.
Sementara Ahmad yang masih terkejut karena terjatuh hanya bisa melongo macam orang bodoh. Apalagi saat tubuhnya hendak menimpa Aisya.
Bisa-bisa kalau benar-benar menimpa tubuh Aisya, pikiran ambigu semua teman-temannya akan tercipta saat itu juga.
Tasya dan Keysa hanya tertawa tanpa dosa. "Mangap Aisya, mangapin gueh yaaa!"
"Tau ah, anjing," umpat Aisya sambil kembali duduk di kursinya dengan bibir yang mengerucut sebal.
☀️☀️☀️
Jam istirahat pun tiba, Tasya dan Aisya yang sudah berada di kelas sambil memakan mie goreng dari kantin itu di kagetkan oleh suara Keysa dari arah luar.
"Si Aisya kayak monyet."
Itulah yang dikatakan anak itu saat mau memasuki kelas, meski sayup-sayup, tapi terdengar jelas di telinga oknum yang disebutkan.
"Heh anjing! Datang-datang lu bilang gue kek monyet?! Maksudnya apa?!" sergah Aisya seraya bangun dari duduknya untuk menghampiri Keysa, Lia dan Tasya sudah tertawa kencang hanya sekedar melihat ancang-ancang dua temannya itu akan bertengkar.
"Candu banget suaranya, njir!!!" Tasya menutup mulutnya untuk menahan tawa agar ia tak kena semprot oleh Aisya, saking candunya mendengar suara Keysa tadi, dia berkali-kali mengulang ucapan Keysa dengan suara yang sengaja di mirip-mirip kan.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] OSIS Bobrok : Disappearing Togetherness
Novela Juvenil[TAHAP REVISI] Cerita tentang 6 siswi yang merupakan anggota OSIS. Mereka dikenal memiliki sikap Bobrok atau Abnormal yang sudah mencapai batas tidak tertolong lagi kewarasannya. Awal-awal tali persahabatan mereka erat. Tapi, semakin kesini semakin...