Hiii, lama tidak berjumpa yagesya.
Miannnn, naneun sibuk banget semenjak naik kls 9😞
Jadi maaf kalau sekarang jadi slow respon🥹👎
●Happy Reading●
Setelah beberapa kegiatan sebulan lalu yang sangat melelahkan, akhirnya tiba dimana hari kesibukan seorang anggota OSIS datang. Apalagi kalau bukan MPLS? Dan setelah MPLS selesai tiga hari, libur satu hari untuk istirahat dan mempersiapkan acara selanjutnya. Dan setelah libur ada acara yang namanya muhadharah yang diadakan oleh guru agama, hari Sabtu nya akan ada acara perpindahan gugus depan yang diadakan oleh pembina kepramukaan.
Dan katanya belum lagi anggota OSIS harus melakukan pemotretan di hari selanjutnya.
Sudah seperti simulasi menjadi artis saja.
Di jam 6 pagi sekolah sudah ramai oleh peserta MPLS, dan beberapa anggota OSIS. Ya, memang sama saat ketua OSIS nya masih kak Julia dulu, semua OSIS di suruh berangkat pukul 6 pagi.
Tasya memasuki area sekolah dengan wajah nya yang masih mengantuk, dia mengucek matanya yang gatal dan terasa berat, dia mendapati Hana yang sedang berdiri di gerbang kedua sekolah, gadis itu pun tersenyum tipis dan berlari kecil menghampiri Hana.
"Baru lo aja?" Tanya Tasya, Hana menjawab dengan anggukan.
"Yang lain? Reana?" Tanya Tasya lagi.
Hana mengedikkan bahu, "gausah heran, yang tau tau aja."
Tasya menghela nafas panjang, dia mengerti maksud dari perkataan temannya itu, tidak kak Julia tidak Reana, disaat masa MPLS hari pertama pasti datang paling akhir.
Sudah seperti warisan ke-osisan yang turun-temurun setiap generasinya.
Sudah sepatutnya di maklumi, karena ketua OSIS itu ada hal lain yang membuat nya sibuk.
Lagipun, anggota OSIS sekarang hampir berjumlah sama dengan member NCT itupun lebih. Jadi, babu kan saja semuanya, selagi ketuanya belum datang.
Setelah semuanya sibuk mengarah kan peserta didik baru ke kelas masing-masing, hingga pusing dan riweuh sendiri dan benar saja, ketika jam sudah mau setengah 8 Reana baru sampai sekolah membuat semua anggota OSIS mengomel-ngomel padanya.
Dan disaat Reana sampai di sekolah, pak Bobi selaku pembina langsung mengarahkan seluruh peserta MPLS itu ke ruang aula untuk pembagian materi dari beberapa guru.
Beberapa menit setelah semuanya peserta MPLS itu masuk ke dalam ruang aula, ada bagian dimana para OSIS menganggur dan lama kelamaan gabut karena gak ada kerjaan.
Mumpung perpus kosong, Alisa mengajak Lia, Hana, dan Tasya kesana untuk membaca buku-buku novel yang kebetulan memang ada banyak disana, daripada planga-plongo macam orang dongo lebih baik ke perpustakaan, kan?
Akhirnya, mereka berempat pun pergi kesana, mereka tak mengajak Reana karena anak itu pasti sedang sibuk-sibuknya meski anggota-anggotanya yang lain menganggur di depan ruang aula.
Empat anggota OSIS berbeda jabatan itu pun berdiri di depan pintu utama perpustakaan yang kelihatannya sepi dan sepertinya tak ada siapa-siapa di dalam sana, letak perpustakaan sekolah mereka itu berada di ujung kiri bila berdiri di gerbang kedua sekolah, dekat dengan musholla.
Lia yang berada di depan pintu perpus itupun membuka pintu tersebut, itu baru pintu utama karena di dalam ada pintu lagi baru mereka bisa memasuki ruang perpustakaan. Perpustakaan itu lumayan gelap karena lampu nya yang di matikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] OSIS Bobrok : Disappearing Togetherness
Ficção Adolescente[TAHAP REVISI] Cerita tentang 6 siswi yang merupakan anggota OSIS. Mereka dikenal memiliki sikap Bobrok atau Abnormal yang sudah mencapai batas tidak tertolong lagi kewarasannya. Awal-awal tali persahabatan mereka erat. Tapi, semakin kesini semakin...