(65) Kencan (Halu)

82 20 447
                                    

"Kamu suka langit, aku pun menyukainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu suka langit, aku pun menyukainya. Maka saat kita melihatnya di tempat yang sama, aku terkadang berharap ; Ingin sekali aku duduk di bawahnya bersamamu, sembari menatap hal indah ini dengan alunan melodi dari gitar yang berada di pangkuanmu."








Happy Reading








Empat bus berwarna merah sudah berjejer di halte yang biasa menjadi siswa-siswi menunggu angkutan umum saat pulang sekolah. Jam masih menunjukkan pukul lima pagi namun bus-bus itu sudah berada di sana, dan sudah ada lebih dari lima orang siswa-siswi yang sudah menempati masing-masing kursi bus yang sudah di tentukan sebagaimana kelas yang mereka tempati.

Tasya salah satunya.

Gadis itu terlihat berbeda dari biasanya. Ia mengenakan celana kargo berwarna hitam dan atasan kaos hitam bertuliskan Anagata di punggungnya itu adalah sebuah seragam untuk seluruh siswa-siswi yang seangkatan dengannya. Ia memakai jaket kebesaran yang juga berwarna hitam, ransel abu-abu bermerek Victoria's Secret untuk tempat menaruh makanan dan pakaian ganti, dan juga memakai tas kecil yang di ikat di pinggang bermerek Polo Moto untuk menaruh ponsel, uang, dan printilan lainnya.

Ia sempat menjadi pusat perhatian, karena tak biasanya gadis itu berpakaian dengan rapi seperti ini.

"Wehhh sepatu jebolnya gak di pake, Tasy?"

Suara cempreng yang familiar tiba-tiba terdengar nyaring di tengah sepinya pagi kala itu, Tasya pun menoleh ke sumber suara dan ternyata itu adalah Octa.

Gadis itu terlihat mendelik tak suka. "Yang bener aja gue mau study tour pake sepatu jebol, anying?"

Octa pun tertawa, lalu menatap kaki gadis itu yang di balut sepatu karet berwarna putih bersih. "Kirain gak punya sepatu, Tasy. Sepatu lo cakep-cakep kenapa pake yang udah mangap mulu sih kalo sekolah?"

"Enak aja gitu pake yang jebol, kalo ada duit jatoh kan bisa gue ngap pake sepatu gue tanpa harus nunduk dulu." celetuk Tasya membuat Octa tertawa lagi.

Lalu Octa nampak melihat ransel yang Tasya pakai. Dan tiba-tiba mencibir, "Bejir, Tas lo brand isriwilll."

Tasya terkejut tentu saja dan langsung melihat ranselnya. "Heh, gua gak dukung zionis ya, itu beli sebelum tau kalau itu brand isriwil."

"Terus kenapa masih di pake pas tau itu brand isriwil?"

"Gue gak punya tas lagi anjirrrrr!"

[✔️] OSIS Bobrok : Disappearing Togetherness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang