12.

559 49 0
                                    

SMA Eternal akan mengadakan pentas seni yang rutin diadakan setiap akhir tahun. Untuk pensi kali ini yang menjadi bintang tamu adalah Tulus dan Feby Putri. Memang setiap tahun sekolah bertaraf internasional ini selalu mengundang penyanyi-penyanyi terkenal tanah air.

Rean selaku pemimpin rapat tadi telah memberi tahu Galka perihal keputusan akhirnya. Untungnya Galka tidak banyak komentar laki-laki itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah membahas rapat pensi dengan Galka, Rean dan Zaffran merebahkan tubuhnya di atas karpet berbulu. Keduanya mengeluh lelah karena banyaknya pro dan kontra saat pemilihan guest star.

"Gila, tadi pada ga setuju kalau guest starnya Tulus sama Feby. Padahal menurut gua itu bagus." ujar Zaffran.

"Kan kata gua juga apa, mending Billie Elish" sambar Cherly.

"Bacot ah, pusing gue. Padahal itu juga hasil voting" gertak Rean. Laki-laki itu mulai bksa dengan pembahasan tentang bintang tamu untuk pensi nanti.

Galka dan Gevan hanya memperhatikan mereka bertiga yang sibuk adu bicara.

"Emang pilihan guest star nya ada siapa aja sih? Gue belum voting soalnya" tanya Cherly.

"Ada Tiara Idol, Feby Putri, Rizky Febian, sama Tulus. Votingnya di aplikasi Eternal" jawab Zaffran.

"Ya elah, gua jarang banget buka eternalApp. Tapi kenapa ga Tiara aja sih yang jadi guest star nya" sambar gadis itu.

"Berisik" ketus Galka yang jengah mendengar keributan temannya.

Mereka bertiga pun langsung mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Jika Galka sudah membuka suara, apalagi dengan nada datar, dingin, serta ketus, hal itu berhasil membuat mereka takut untuk membuka suara lagi.

"Emang seberapa banyak yang ga setuju" kini berganti Gevan yang bertanya.

"Gak banyak sih. Mungkin ada kayanya 5%". Rean menjawab sesuai dengan analisis yang ia baca tadi.

Gevan mengangguk paham. Cowok itu melirik sepupunya yang melamun diatas kasur, sepertinya Galka mulai memikirkan tentang kejadian di sekolah hari ini.

"Udah sore, lo pada ga pulang?".

"Kok ngusir sih Ge" celetuk Cherly kesal. Gevan menatap gadis itu kemudian membalas dengan lirikkan mata ke arah Galka.

"Males gue, paling dirumah juga gelut sama adek gue. Terus berakhir gue disalahin sama nyokap. Emang anak bungsu sialan" curhat Zaffran. Rupanya cowok itu tidak peka dengan ucapan serta lirikkan Gevan.

"Gue yang ga pernah ribut sama abang" sahut Gevan menepuk dadanya bangga.

"Udahlah gue mau balik, abang gue udah nunggu" ucap Cherly. Abangnya memang bekerja sebagai dokter muda di rumah sakit ini, jadi mumpung sudah jam pulang, maka sekalian  bareng, irit ongkoslah hehe.

"Gue lupa kalau abang dia koas disini" ucap Zaffran.

Cherly bangun dari duduknya. Perempuan itu merapihkan rambutnya di kaca yang tersedia disana lalu mengoleskan parfum ke baju seragamnya. Setelah itu ia memakai sepatu dan berjalan ke arah Galka. "Galka, gue pamit pulang ya. Cepet sembuh, kelas sepi ga ada lo". Ujar perempuan itu.

Galka menoleh, kemudian mengangguk. 

"Guys, gue duluan yaa. See youu tomorrow." pamit gadis itu.

"Byee Cherlyy yang manis" balas Zaffran.

Setelah Cherly keluar. Zaffran berniat memesan makanan lewat Ojek Online. Perutnya sudah keroncongan sejak rapat berlangsung, dan ia tidak sempat pergi ke kantin karena saat rapat selesai kantin sudah tutup dikarenakan sudah jam pulang.

Galka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang