15.

775 62 1
                                    

Setelah selesai dengan urusan sekolah. Arenza pun memilih untuk pulang ke rumah. Ia ingin tidur sebentar, karena sejak terbang ke indonesia ia belum tidur sama sekali.

"Antar saya ke rumah ya" pinta Arenza pada asistennya.

"Baik Tuan" ucap Asisten Arenza yang sudah bekerja selama 7 tahun.

Diperjalanan menuju rumah, Arenza menyempatkan untuk memejamkan matanya sebentar, agar rasa pusingnya sedikit menghilang.

"Maaf Tuan, saya baru ingat di rumah anda sedang ada spupu dari Bu Azka" lapor asistennya.

Arenza membuka matanya perlahan. "Sejak kapan mereka datang?"

"Tiga hari yang lalu, sewaktu den Galka dilarikan ke rumah sakit" ujarnya.

Arenza mengangguk mengerti. Menurutnya tidak apa-apa karena ia pulang hanya ingin mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Mereka juga pasti mengerti keadaannya.

***

Di Mansion mewah, Bi Marni dikejutkan dengan hal yang membuatnya geleng-geleng kepala. Ruang tamu yang biasanya rapih, bersih, saat ini terlihat seperti kapal pecah, berbagai macam bungkus makanan tersebar disetiap sudut ruangan, mainan berserakan dimana-mana. Rumah yang biasanya penuh ketenangan, sekarang begitu ramai dan bising.

"Ya Allah, untung Tuan tidak ada disini" gumamnya.

"Bi, Tuan Arenza sedang perjalanan ke rumah, tadi saya dapat telepon dari asistennya" lapor Pak Satpam.

"Kamu serius?! Aduh saya belum masak apa-apa. Mana ruangan sedang berantakan seperti ini. Mang bantuin saya rapihin ini semua" pinta Bi Marni.

"Siapp Bi!"

Pak Anton dan Bi Marni pun segera membereskan seluruh kekacauan di ruang tamu. Mulai dari memungut sampah-sampah, membereskan mainan, hingga bersih kembali.

Setelah selesai dengan urusan ruang tamu, Bi Marni langsung berlari ke dapur untuk menyiapkan jamuan untuk Arenza.

"Baru jam segini, kok sudah nata makanan lagi Bi" tanya wanita berumur 27 tahun, dia adalah keponakan dari Azka.

"Tuan Arenza sedang dalam perjalanan pulang, jadi saya harus menyiapkan makanan dan camilan" jawab Bi Marni.

"HAH? OM ARENZA DATENG?" teriak seorang laki-laki yang sedang rebahan di sofa sambil bermain game di ponselnya.

***
Setelah menempuh jarak selama 15 menit. Akhirnya mobil mewah milik Arenza memasuki perkarangan rumah. Arenza pun keluar dari dalam mobil, ia menatap bangunan rumah nya yang tidak berubah sama sekali, masih sama seperti beberapa tahun yang lalu saat ia pulang ke Jakarta.

"Tidak ada yang berbeda" ucapnya. Pria itu berjalan menuju pintu utama.

"Assalamualaikum" ucapnya sambil membuka pintu, disana sudah ada Bi Marni yang menyambutnya.

"Waalaikumussalam, Masya Allah Tuan akhirnya pulang juga. Bibi kangen sekali" ucap Bi Marni haru, air matanya turun. Ia sangat senang karena Tuannya telah kembali disaat yang tepat.

Arenza tersenyum lalu memeluk wanita tua itu. "Terima kasih, anda masih bersedia menjadi bagian dari keluarga saya. Terima kasih telah menemani, merawat, dan mengurus Galka serta rumah ini".

"Sama-sama Tuan. Anda sudah sarapan? Atau ingin nge-teh dulu?" tanya Bi Marni. Mengingat kebiasaan Arenza setiap pulang ke rumah adalah meminum teh hangat.

"Tidak usah Bi, saya hanya ingin istirahat" jawab Arenza.

"Oh ya sudah. Kamarnya sudah saya bersihkan. Walaupun anda dan bu Azka tidak tinggal disini. Tapi den Galka selalu meminta saya untuk membersihkan nya, agar suatu saat jika kalian pulang, bisa beristirahat dengan nyaman".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Galka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang