4. Memori

138 13 0
                                    

Tidak ada yang lebih menyenangkan kecuali dihibur oleh seseorang yang entah itu ditakdirkan untukku atau hanya sekedar membuat kenangan lalu menghilang. Yang pasti aku tidak ingin menaruh harapan sebelum dia benar-benar sepenuhnya aku miliki. Terkadang banyak yang hanya datang karena penasaran atau hanya menjadikan tempat pelampiasan, tapi aku yakin tidak semua orang sebegitu kejamnya.

Aku tidak ingin menaruh harapan!!

Aku tidak ingin menaruh harapan!!

Aku tidak ingin menaruh harapan!!

Tidak ingin!!

Tapi... dia membuatku bahagia dan aku tanpa sengaja mengagumi salah satu ciptaan tuhan yang bahkan belum pasti ditakdirkan untukku. Sejujurnya aku mulai tertarik kepadanya (Off) namun hati dan otakku berkata saling keterbalikan. Misalnya otakku sudah mempercayainya namun hatiku sebaliknya dan hatiku sudah mulai jatuh cinta kepadanya namun otakku selalu berpikir ini semua hanyalah kebohongan dan jangan mudah jatuh ke dalam jurang yang salah.

Hidup ini tidak jauh-jauh dari membuat masalah dan menerima masalah, huh.

Oh, ayolah. Andai saja dulu aku tidak mengenal yang namanya cinta pasti hidupku akan jauh lebih tentram.

Aku tidak tahu apa rencana yang akan Off perbuat lagi. Yang pasti Off mengajakku ke banyaknya tempat yang membuatku deja vu? Haha.

Berawal dari rumah Off, ke taman, ke cafe, intinya kita sudah menghampiri lebih dari lima tempat. Sekarang aku di danau yang indah, disana ada pohon besar yang ditambah dua ayunan.

Aku menikmati suasana danau yang indah dan tenang ini. Huh, rasanya aku tidak ingin pulang. Disini sangat tenang yang membuat hatiku terasa lebih rileks.

Tidak bisa, tidak bisa. Ini sangat tenang!! Dan ketenangan itu membuatku merasa seperti tempat ini... ah aku tidak tahu. Tanpa sengaja aku meneteskan air mata yang berjatuhan di pipiku lalu mengingat semua yang terjadi dimasa lalu. Andai dulu aku tidak ceroboh, mungkin ini semua tidak akan pernah terjadi, haha.

Aku berdiri memandangi danau yang indah itu, sedangkan Off ia duduk disalah satu ayunan. Tanpa aku sadari Off sudah berdiri dibelakang ku, lalu dia meniup tengkuk leherku yang membuatku geli dan langsung menghadap ke arah nya.

"Geli tau!!" Runtukku memarahinya.

"Haha, lagian kamu keasikan sendiri"

"Ih siapa juga yang keasikan sendiri, orang aku lagi nenangin pikiran." Aku berbicara jujur kepadanya dan dia hanya mengangguk-angguk mengerti apa yang ku maksud.

"Gun, sekarang kau harus serius kepada ku terutama kepada perasaan ku"

Hah?

Bagaimana?

Maksudnya apa sih?

"Lah, emang kamu pikir aku gak serius gitu sama kamu?" Pikirku dia menganggap aku serius dan kenyataannya aku memang serius kepadanya.

"Hum, aku pikir kamu hanya ingin menyenangi orangtua kamu saja. Maka dari itu aku berniat untuk membuat kamu serius terhadap perasaan ku. Jika boleh jujur, aku tidak tahu harus berbuat apa, aku tidak tahu harus mengatakan apa untuk membuatmu benar-benar percaya kepada ku."

"Apa yang kau katakan? Jelas-jelas aku benar-benar serius terhadapmu. Apa kau mengira aku hanya ingin membuat orangtuaku bahagia dengan cara menerima perjodohan ini? Apa kau sudah gila ya!" Runtukku.

"Ya, aku minta maaf karena bersangka buruk kepadamu." Sesalnya.

"Arghh, Off Jumpol!! Kontrol selangnya, jika tidak semua akan basah karena mu!"

Comeback || OFFGUN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang