8. Random

93 12 0
                                    

Off keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah, air pun menetes.. tetes demi tetesan dari rambut Off yang basah. Off mengeringkan rambutnya memakai handuk.

"Pii, udah keluar? Sini Gun bantu keringin rambut Papii!" Ucap Gun langsung melemparkan HPnya kekasur. Gun menuju meja yang dipenuhi skincare miliknya.

"Sini duduk dulu." Titah Gun, Off menuruti perkataan Gun lalu ia duduk membelakangi kaca lebar nan tinggi itu.

Off memeluk pinggang ramping milik Gun sedangkan Gun ia sibuk mengeringkan rambut Off memakai hairdryer miliknya.

Gun mengacak-acak rambut Off agar rambutnya cepat mengering. Sedangkan Off ia sibuk memeluk pinggang Gun dan menyenderkan pipi kirinya ke perut milik Gun tak lupa Off juga memejamkan matanya.

Beberapa menit kemudian rambut Off sudah kering sempurna, Gun mematikan hairdryer nya lalu menyimpan ditempat semula.

"Pii, lepasin. Kalau ngantuk tidur dikasur sana!" Titah Gun yang melihat Off tak kunjung melepaskan pelukannya.

"Gak mau, belum ngantuk." Ucap Off

"Yaudah kalau belum ngantuk kebawah aja yuk? Makan dulu habis itu tidur!" Gun mengajak Off untuk kebawah, karena ini sudah memasuki jam makan malam.

Off pun melepaskan pelukan nya, ia berdiri dan keluar bersama Gun, lelaki yang sangat ia cintai tersebut.

"Off, Gun, jika sudah selesai cepat turun... makan malam hampir tiba!" Teriak sang bunda di bawah sana.

"Iya bun, kami turun" balas Gun.

Selesai makan malam, sekarang penghuni rumah mewah tersebut sedang kumpul-kumpul membahas tentang acara besok.

"Oh iya, jadi kalian sementara akan menginap disini atau selesai acara kalian pindahan?" Tanya bunda Gun, jadi yang join tuh cuma bunda, ayah Gun, mama, ayah Off, Gun, Off dan Pim,

"Kalau Gun gak keberatan mending selesai acara pindahan." Ucap Off yang berada disisi Gun. Sekarang hujan udah gak sederas tadi, sekarang hujan makin melambat tapi belum tentu nanti malam hujan bakal reda, tapi semogalah.

"Ya udah, Gun oke oke aja tentang itu. Kalau emang mau nya kaya gitu, ya Gun ngikut aja selagi itu gak kenapa-napa." Sekarang Gun lagi malas berdebat jadi Gun iyain aja tentang semuanya.

"Ngomong-ngomong, rencana punya anaknya mau berapa?" Tanya ayah Gun melihat kearah anak sulungnya.

"Ayah ih, jangan ngebahas itu!" Kesal Gun.

"Ahahahaha!! Kan ayah cuma tanya doang, masa gak boleh?" Usil ayah Gun..

"Ya nanya nya jangan yang aneh-aneh lah."

"Lah emang itu pertanyaan yang aneh?" Ujar ayah Gun menggoda anak sulungnya itu.

"Ayah udah, jangan godain abang terus!" Akhirnya bunda menegur ayah Gun untuk berhenti menggoda anaknya.

"Abang, kalau boleh kasih Pim 2 ponakan yaa, lelaki semua. Kayanya seru deh!" ujar Pim memikirkan bagaimana rasanya memiliki 2 ponakan, lelaki semua. Terus ntar ia menjahili salah satu dari keduanya.

"Heh! Heh! Heh! Kalau ngomong nih suka ngawur deh!" Kesal Gun yang sedari tadi digoda terus menerus.

"Gakpapa, lagian gak ada salahnya kan memiliki 2 anak?" Itu Off yang bertanya

"Ya nggak salah sih, tapi nanti gak kebayang segimana repotnya kita berdua, ditambah pekerjaan." Udahlah, sekarang Gun badmood.

"Yah jangan gitu dong bang, masalah keluarga sama pekerjaan itu beda." Ujar Pim sedih melihat Gun yang tak setuju ingin memiliki 2 anak.

Comeback || OFFGUN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang