18. Ngambek = pgn dimanja

73 11 0
                                    

Sepanjang perjalanan Off hanya memainkan hp nya saja dan mengabaikan Gun.

Gun kesal dg Off karna ia terus diabaikan dan lebih memilih hpnya. "Kenapa sih? Kalau ada masalah cerita sini! Bukannya ngediemin aku." Dan lagi-lagi Off tak merespon.

"Yaudah sana pacaran sama hp, atau jangan jangan kamu punya selingkuhan ya?." Akhirnya Gun meluapkan kekesalannya juga.

"Justru aku yg harusnya bilang kaya gitu. Kamu mau selingkuh sama cowok tadi? Aku cemburu liat kamu digenggam sama dia, pas dia bilang kalau dia suka sama kamu, hati aku nyesek tau. Takut kamu juga malah suka sama dia terus ninggalin aku, itu gak lucu Gun." Ucap Off yg langsung mematikan hp nya disaat ia dituduh kalau ia punya selingkuhan.

"Apaan si, aku gak akan selingkuh dan aku juga gak akan suka sama orang lain kecuali kamu. Cinta aku udah habis di kamu, gimana aku mau bagi cinta aku ke orang lain? Aku aja gak pernah punya pikiran ingin ngeduain kamu. Jika aku hanya bermain-main sama kamu seharusnya dari awal aku gak mau nikah sama kamu. Nikah itu hanya dilakukan sekali seumur hidup, nikah bukan mainan jadi untuk apa aku mempermainkan pernikahan kita?"

Benar kata Gun, sepertinya Off terlalu sensitif akan datangnya orang ketiga. Tapi, bukankah bagus? Itu artinya Off benar-benar mencintai Gun.

Tapi Gun gak akan pernah main belakang jika Off yg sempurna saja mau terbakar api bersamanya.

Gun langsung membawa Off kedalam pelukannya. Tay dan Singto? Mereka berdua hanya diam karna mereka tau ini permasalahan yg menyangkut akan pernikahan, jika cere hanya karna salah paham gimana? Berabe ntar urusannya, mana baru kawin lagi.

"Aku juga sebenernya takut, takut ada orang ketiga diantara kita. Terlebih lagi kita populer, pasti banyak orang-orang yg mengincar kamu." Tutur kata batin Gun keluar lewat mulut, Gun juga merasakan apa yg Off rasakan, takut ada orang ketiga.

"Aku takut ada orang ketiga , kamu juga takut jadi ayok berusaha supaya gak ada yg namanya orang ketiga, biar kita sama-sama gak overthinking tentang itu." Kata Off membuat Gun tersenyum tulus.

"Iya, sekarang udahan ya ngambeknya?" Off hanya mengangguk.

Diperjalanan juga terasa sangat lama, ntah karna lokasinya yg jauh atau apa, tapi perjalanannya cukup jauh. Mereka pulang pukul 18:26, karna mereka seharian jalan-jalan dan mengunjungi tempat-tempat yg mungkin bisa dibilang membuat mereka senang. Dan tempat terakhir dikunjungi itu mall.

Setelah berbaikan, Gun melepaskan pelukannya dan ia kembali duduk dengan aman, mata tertuju kearah kaca melihat jika sekarang ada rintikan air hujan yg membasahi kaca mobil.

Gun sedikit berdekatan dengan pintu mobil tapi rada berjarak beberapa cm. Tetiba saja Off menyambar bibir Gun yg sedang asik menatap kearah luar, Gun kaget.

Off mencium dan melumat bibir Gun, Tay dan Singto? Entahlah, mereka seperti angin dan debu yg diabaikan begitu saja.

Singto yg tak menyetir jadi ia leluasan melihat kebelakang pun kaget, dikira dirinya dan Tay gak ada disana gitu?

"Ya gusti, mataku ternodai." Singto refleks menutup matanya dg tangannya, Tay yg mendengar hal tersebut melihat kaca dan ternyata benar kalau mata Singto sedang ternodai oleh temannya itu.

"Anjir, disini masih ada gue sama Singto ya babi. Dikira gue sama Singto itu angin sama debu gitu?" Mendengar ocehan temannya itu, Gun melepaskan tautan bibirnya. Off kesal karna tautannya dilepas gitu aja.

"Apasi lu nyet, sirik mulu lu. Yg penting kita gak eue disini." Off menatap kedua temannya dg sengit, karna mereka ciuman dirinya dan sang semesta terlepas.

"Orang sirik pasti berisik, orang berisik udah pasti sirik." Ujar Gun, anjir dikatain sirik dong, padahal gue juga bisa kalau gue mau. Batin Singto dg tatapan julid nya.

Comeback || OFFGUN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang