03. School

2.9K 225 3
                                    

Happy reading 🤍.

️🍃

4 N 9 3 1 adalah papan nama yang ada didepan kamar Angel, yang berarti menurut kamus Angel artinya 'Angel' yang tidak lain adalah nama sang empunya kamar. Berapa kalipun dia melihat interior kamar Angelina, dia tetap tidak percaya mereka memiliki kesamaan selera yang terlalu mirip bahkan persis!

"Angelina ... Dia kemana, ya?" Monolog Angel. 'Angelina', pemilik tubuh yang ditempati oleh Angel sekarang, kemana kah dia berada sekarang? Surga? Neraka? Atau ... Dunia asli Angel?

Dimanapun dia sekarang, Angel harap dia tidak terlalu membenci Angel karena merebut tempatnya.

Larut dalam lamunan, Angel tak menyadari kehadiran sang Bunda, Melvina. "Anak bunda lagi mikirin apa sih? Kok serius banget?" Tanyanya jahil.

Angel tersadar dari lamunan dan segera bangkit duduk di kasur nya. "Eh, bunda. Kok gak ngetuk pintu?"

Mendengar ucapan sang anak membuat Melvina mengernyit, bukankah anaknya ini yang terlalu serius melamun sampai-sampai tidak mendengar ketukan pintu? "Bunda udah ketuk pintu, ya! Kamu nya aja yang budeg, gak denger bunda ngetuk pintu berkali-kali." Ketusnya.

"Hehe ... Maaf, bun." Cengir Angel.

Melvina mendengus. "Yaudah, bunda cuma mau manggil kamu buat makam malam aja."

"Iya."

"Ayo, sekarang! Turun sama bunda sekalian." Titah Melvina yang tak terbantahkan. Angel mengangguk, mereka berdua keluar dari kamar Angel.

"Jangan kaget sama perubahan sikap Vivi nanti, ya." Ucap Melvina.

Angel mengernyit, apa maksudnya?

Seakan paham dengan apa yang dipikiran Angel, Melvina menjawab, "Kamu pikir, Vivi itu anak imut dan penurut, 'kan?" Angel mengangguk. "Itu bukan sifat Vivi yang sebenarnya."

Lagi, Angel dibuat bingung dengan ucapan wanita yang sekarang menjadi ibunya. Apa maksudnya bukan sifat Vivi yang sebenarnya? Angel bingung.

Melvina terkekeh. "Nanti kamu bakal paham kok."

"Hm, iya Bunda."

Tak jauh dari tangga, terlihat Vivian yang tengah bermain Handphone sembari mengemut permen lolipop. Angel kembali teringat dengan ucapan bundanya, masa Vivian yang seimut ini bahkan ketika mengemut permen bukan sifat aslinya? Angel tak percaya.

Menyadari kehadiran Angel dan ibu sambung nya, Vivian tersenyum dan melambaikan tangannya. Lalu dia berlari menghampiri mereka berdua. "Mau makan malam, 'kan? Jalan bareng, ya!" Angel mengangguk.

Setelah itu mereka bertiga berjalan bersama menuju ruang makan, di ruang makan, sudah ada Revan yang menunggu sambil membaca koran. Revan menoleh, menyadari kehadiran mereka bertiga. "Udah datang? Lama banget."

"Gak lama kok, Yah!" Ucap Vivian langsung duduk di kursi yang biasa dia duduki. "Kak Angel duduk disamping bunda, 'kan?"

Melvina mengangguk. "Iya."

Makan malam berjalan dengan tenang, tidak ada yang berbicara karena sibuk dengan pikiran masing-masing. Dan makan malam terus tenggelam dalam keheningan sampai Melvina membuka suara.

"Sebelumnya, ada yang mau bunda sampaikan sama Angel." Angel menoleh. "Lusa kamu udah sekolah lagi, ya."

"Lusa?" Tanya Angel memastikan.

"Iya."

"Jangan-jangan kakak kira kakak gak sekolah, yaa?" Tanya Vivian menggoda.

"Dih? Enggak yaa! Jangan asal tuduh kamu!"

Aku Antagonis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang