10. Brother Cousin

616 41 0
                                    

Happy reading all 💓💐

*
*

*
*

*
*

*

*

*

*
*

*

*

*

*

*

*
*

*

*

*

*

*

*
*

10. Abang sepupu

Lalu esok harinya, Angel sudah pulang dari rumah sakit.

Dia menatap kamarnya secara keseluruhan yang bernuansa gold itu. Perlahan dia berjalan menuju sebuah meja belajar yang dilengkapi dengan beberapa laci kecil dibawahnya.

Menatap lekat pantulan wajah di dalam cermin tersebut, Angel menghela napas.

'Capek juga.'

Tok tok!

"Angel sayang, kamu di dalam, kan? Bunda masuk, ya."

Dalam sekejap, wajah tadi yang tampak murung dan lelah kini terganti dengan wajah penuh semangat dan ceria.

"Iya bunda!" Balas Angel sembari mengoleskan lip balm pada bibirnya.

"Anak bunda lagi ngapain?"

"Mandi Bunda."

Melvina terkekeh mendengar jawaban sang anak. "Turun yuk. Ada kak Harry di bawah," Ajak Melvina.

"Kak Harry siapa Bun?" Tanya Angel, pasalnya dia tak terlalu mengerti silsilah keluarga Angel selain keluarga inti, akan tetapi sepertinya Harry ini sepupu.

"Ah ... Maaf, Bunda suka lupa kamu amnesia. Kakak sepupu kamu dari pihak Bunda, dulu dia deket banget sama kamu. Selalu ada buat kamu kapan pun, selalu dukung kamu gimana pun kondisi kamu, intinya kalian itu dekeett banget! Terus lengket banget! Kayak lem!" Jelas Melvina sembari bernostalgia.

Angel mangut-mangut. "Terus, dia kemana beberapa waktu ini?"

"Dia di-skors sama ayahnya, jadi dia gak bisa jenguk kamu," jelas Melvina.

"Oh."

"Udah 'kan? Ayo, kasian dia nunggu kamu." Melvina menarik lengan Angel dan mengajaknya keluar kamar untuk menemui Harry, sang kakak sepupu.

Ketika sampai di ruang tamu, dapat Angel lihat seorang pemuda bersurai kecoklatan tengah menjahili Vivian. Ganteng, satu kata yang dapat mendeskripsikan seorang Harry.

Aku Antagonis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang