09. Tiga hari di rumah sakit

1K 53 0
                                    

Happy reading 🤍💞

*

*
*

*
*

*
*
*

*

*
*
*

*
*
*

*
*

*
*
*
*
*

*

*
*

*

09. Tiga hari di rumah sakit

Satu hari kemudian, Nicholas pergi sekolah sendirian seperti saat Angel koma saat itu. Angel sekarang juga masih belum bisa pergi kemanapun karena kondisinya yang masih belum stabil dan harus dirawat selama tiga hari kedepan, selama tiga hari kedepan Nicholas akan kembali kesepian karena tak bisa menggangu Angel yang mengalami perubahan.

Nicholas berjalan lesu memasuki kelasnya, dia meletakan tasnya, dan pergi ke kelas sebelah, alias kelas Gabriel untuk menumpang menggalau bersama Gabriel, Xavier, dan Januartha.

Setelah menemukan semua orang yang dia cari, Nicholas memeluk mereka dan mengeluh. "Woiiii ... Semangatin gue dong..." Rengeknya.

Gabriel hanya melirik malas sepupunya itu. "Gila lo! Itu salah lo ya' anjing!"

"Ish! Iya gue tahu, tapi masa lo gak kasian sama gue sih, Gab?"  Melas Nicholas. Ah, rasanya tidak adil jika hanya Nicholas yang tidak boleh bertemu Angel oleh para sahabatnya.

Sementara itu, Gabriel hanya memutar bola matanya malas. Menepis rangkulan Nicholas. "Bacot jing! Udah tahu salah, masih ngotot cari pembelaan lo dari kesalahan lo itu? Harusnya lo minta maaf sama mereka, bukannya ngotot lo gak salah bego!" Sarkasnya. Temannya ini memang memiliki tingkat kebodohan di atas rata-rata.

"...ya gue tahu ... Ah elo! Gue jadi makin ngerasa bersalah 'kan..."

"Emang harus gitu, biar lo sadar."

"Gabriellllllll, gue mau jenguk Angel." Ucapnya tiba-tiba.

"Terus? Urusannya sama gue apa?"

"Loh? Lo bukannya suka sama Angel?" Tanya Nicholas bingung.

Wajah Gabriel memerah, dia tak tahu jika Nicholas mengetahui perasaannya pada Angel!

"M-maksud lo?!"

Nicholas yang melihat wajah temannya yang memerah itu menyeringai lebar. Ah! Dia benar-benar perisai yang pas untuk dijadikan tameng agar dia bisa menjenguk Angel!

"Gak mau ikut gue? Kalau lo ikut gue, lo punya alasan kenapa jenguk Angel, 'kan?" Tawar Nicholas, semuanya——minus Gabriel——bisa melihat tanduk merah ketika Nicholas memikirkan berbagai rencana yang Nicholas siapkan untuk berbagai kemungkinan.

Gabriel tampak berpikir sebentar dan akhirnya dia menyetujui saran Nicholas itu.

Nicholas yang mendengar jawaban Gabriel tersenyum lebar dan meraih pundak Gabriel. "Nah, gitu dong! Berjuang bro, jangan cuma suka dalam diam mulu! Keburu diembat Tian nanti."

Aku Antagonis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang