Date

255 56 24
                                    

Insoo berjalan santai menuju sekolahnya. Hari ini seperti hari-hari sebelumnya. Ia hanya berjalan sendiri tanpa di temani kedua oppanya. Sedikit sepi memang tapi ia sudah terbiasa sendiri. Teman-teman Insoo melambaikan tangannya dan segera menghampiri Insoo. Insoo tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Soo, dimana oppamu?"

"Benar. Aku tak melihat mereka.

Teman-teman Insoo melihat sekitar dan tak menemukan orang lain disamping Insoo.

"Mereka pulang" jawab Insoo sekenanya.

"Pulang? Kemana?"

Pertanyaan salah satu teman Insoo mendapat antisipasi jawaban dari Insoo. Insoo hanya mengerutkan dahinya.

"Wa? Kenapa kalian ingin tau sekali?"

Teman-teman Insoo kecewa dengan jawabannya.

"Karena oppamu sangat tampan. Jarang-jarang ada namja tampan dilingkungan kita"

Insoo tertawa mendengar jawaban temannya. Entah kenapa teman-temannya ini terobsesi dengan oppanya. Menurut Insoo mereka biasa saja seperti kebanyakan namja lainnya.

"Soo-ya, jika kakakmu setampan itu pantas saja selera namjamu tinggi. Bahkan Taeyong yang setampan itu kau tak mempedulikannya" keluh salah satu teman Insoo.

"Benar! Bagaimana bisa kau membiarkan saja namja seperti Taeyong? Jika itu aku pasti aku sudah memacarinya" timpal teman yang lain.

"Ada apa dengan Taeyong?" tanya Insoo tak mengerti arah pembicaraan mereka.

Teman-teman Insoo hanya menggelengkan kepalanya lalu meninggalkan Insoo. Insoo yang masih bingung mengejar teman-temannya. Dia menanyakan apa maksud mereka tapi mereka tak satupun yang memberitahunya. Mereka terlalu malas menjelaskan ke Insoo. Insoo akan sangat lemot jika berhubungan dengan lawan jenis. Insoo tak pernah sekalipun menunjukkan ketertarikannya dengan lawan jenis. Ia selalu menganggap mereka teman dan tak lebih.

.

.

Insoo hari ini memutuskan untuk ke restoran milik eommanya setelah pulang sekolah. Jam pulangnya lebih cepat dari biasanya dan ia bisa membantu eommanya di restoran. Insoo berjalan riang sepanjang jalan. Ia menyapa orang-orang dilingkungannya. Saat ia masuk kedalam restoran, Insoo terkejut melihat Jongin duduk disalah satu meja. Jongin melambai pelan meminta Insoo mendekat. Insoo melihat eommanya masih di dapur bersama yixing eonnie.

"Dimana oppadeul?" tanya Insoo lalu duduk di depan Jongin.

"Hari ini mereka masih ada urusan di sekolah dan akan datang besok" jawab Jongin.

Insoo mengangguk.

"Kau luang kan hari ini? Bagaimana jika pergi kencan dengan appa?" ajak Jongin.

Insoo mengerutkan keningnya.

"Kenapa aku harus pergi berdua dengan ahjussi seperti appa?" sarkas Insoo.

Jongin tersenyum. Sifat ketus Insoo benar-benar mirip Kyungsoo sewaktu ia muda.

"Wae? Kau takut dikira berpacaran dengan ahjussi?" goda Jongin.

"Sudah kau pergi saja dengan appamu" sela Kyungsoo yang datang dari dapur.

Jongin berdiri lalu menarik tangan Insoo lembut. Ia membiarkan putrinya berdiri dan mengambil tas sekolahnya. Jongin mengecup sekilas pipi Kyungsoo kemudian keluar bersama Insoo. Kyungsoo yang terkejut hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Insoo awalnya risih ketika tangannya digandeng appanya. Tapi Jongin tak pernah membiarkan tangan Insoo lepas dari genggamannya. Jongin membawa Insoo berjalan disekitaran resto Kyungsoo.

OUR (BROKEN) FAMILY (HIASTUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang